China tawarkan dialog untuk bahas serangan cyber
Kamis, 14 Maret 2013 - 19:09 WIB
China tawarkan dialog untuk bahas serangan cyber
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah China pada Kamis (14/3/2013) mengulangi tawarannya untuk melakukan pembicaraan internasional guna membahas serangan cyber dan hacking. Tawaran ini berlaku untuk berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat (AS).
"China ingin melakukan dialog konstruktif dan kerjasama dengan masyarakat internasional, termasuk dengan AS, atas dasar saling menghormati dan saling percaya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, seperti dikutip dari Straits Times.
"Apa yang dibutuhkan dunia maya bukan perang tapi regulasi dan kerjasama. Kami percaya, serangan cyber merupakan isu global. China juga rentan menjadi korban dalam serangan cyber dan China merupakan salah satu negara utama yang menjadi korban serangan cyber," tambahnya.
Komentar Chunying ini muncul setelah Presiden AS Barack Obama mengatakan, ancaman dunia maya yang membayangi perusahaan-perusahaan dan infrastruktur AS meningkat. Obama juga menyatakan, beberapa ancaman disponsori oleh negara tertentu.
"Kami telah membuat pernyataan sangat jelas ke China dan beberapa negara lain yang. Kami mengharapkan mereka mengikuti norma-norma internasional dan mematuhi aturan internasional," kata Obama dalam sebuah wawancara dengan ABC News.
Bulan lalu, sebuah laporan dari Mandiant, perusahaan keamanan di AS menyatakan, sebuah unit Tentara Pembebasan Rakyat China telah mencuri ratusan terabyte data dari setidaknya 141 organisasi, yang sebagian besar berbasis di Amerika Serikat.
"China ingin melakukan dialog konstruktif dan kerjasama dengan masyarakat internasional, termasuk dengan AS, atas dasar saling menghormati dan saling percaya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, seperti dikutip dari Straits Times.
"Apa yang dibutuhkan dunia maya bukan perang tapi regulasi dan kerjasama. Kami percaya, serangan cyber merupakan isu global. China juga rentan menjadi korban dalam serangan cyber dan China merupakan salah satu negara utama yang menjadi korban serangan cyber," tambahnya.
Komentar Chunying ini muncul setelah Presiden AS Barack Obama mengatakan, ancaman dunia maya yang membayangi perusahaan-perusahaan dan infrastruktur AS meningkat. Obama juga menyatakan, beberapa ancaman disponsori oleh negara tertentu.
"Kami telah membuat pernyataan sangat jelas ke China dan beberapa negara lain yang. Kami mengharapkan mereka mengikuti norma-norma internasional dan mematuhi aturan internasional," kata Obama dalam sebuah wawancara dengan ABC News.
Bulan lalu, sebuah laporan dari Mandiant, perusahaan keamanan di AS menyatakan, sebuah unit Tentara Pembebasan Rakyat China telah mencuri ratusan terabyte data dari setidaknya 141 organisasi, yang sebagian besar berbasis di Amerika Serikat.
(esn)
