Penembakan di Kashmir, 5 polisi India tewas
A
A
A
Sindonews.com - Dua gerilyawan yang menyamar sebagai atlet kriket melepaskan tembakan dengan mengunakan senapan mesin otomatis di kamp paramiliter India di wilayah Kashmir, Rabu (13/3/2013). Insiden ini menewaskan lima anggota Central Reserve Police Force (CRPF) India dan melukai lima lainnya.
"Sebuah divisi dari CRPF itu ditempatkan di sebuah kamp di sini. Saat anak-anak bermain kriket di lapangan, dua militan menembakkan granat dan menyerang divisi kami," kata Inspektur Jenderal Polisi Abdul Gani Mir kepada Reuters. "Kami telah kehilangan lima personil CRPF yang ditembak mati dua militan," lanjutnya.
Menurut polisi, serangan itu dimulai ketika orang bersenjata keluar dari mobil di luar sebuah sekolah di dekat kamp paramiliter tersebut. Kedua gerilyawan yang menyamar sebagai atlet kriket, berjalan melintasi lapangan sekolah menuju kamp. Setibanya di kamp, keduanya menembak mati penjaga dan melepaskan tembakan membabi buta.
Kepala Menteri negara Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menggambarkan serangan itu sebagai serangan bunuh diri. Menurutnya, selain persoel polisi, tiga warga sipil juga ikut terluka dalam serangan tak terduga ini.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Menurut Mir, penyelidikan awal menunjukkan para militan berasal dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan. Selama ini, Lashkar-e-Taiba menargetkan warga sipil dan militer di India.
"Sebuah divisi dari CRPF itu ditempatkan di sebuah kamp di sini. Saat anak-anak bermain kriket di lapangan, dua militan menembakkan granat dan menyerang divisi kami," kata Inspektur Jenderal Polisi Abdul Gani Mir kepada Reuters. "Kami telah kehilangan lima personil CRPF yang ditembak mati dua militan," lanjutnya.
Menurut polisi, serangan itu dimulai ketika orang bersenjata keluar dari mobil di luar sebuah sekolah di dekat kamp paramiliter tersebut. Kedua gerilyawan yang menyamar sebagai atlet kriket, berjalan melintasi lapangan sekolah menuju kamp. Setibanya di kamp, keduanya menembak mati penjaga dan melepaskan tembakan membabi buta.
Kepala Menteri negara Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menggambarkan serangan itu sebagai serangan bunuh diri. Menurutnya, selain persoel polisi, tiga warga sipil juga ikut terluka dalam serangan tak terduga ini.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Menurut Mir, penyelidikan awal menunjukkan para militan berasal dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan. Selama ini, Lashkar-e-Taiba menargetkan warga sipil dan militer di India.
(esn)