Hamas tolak larangan penyelundupan senjata
Hamas tolak larangan penyelundupan senjata
A
A
A
Sindonews.com – Salah satu faksi terbesar di Palestina, Hamas, tidak dapat menerima kesepakatan yang melarang penyelundupan senjata ke Jalur Gaza. Demikian disampaikan seorang pejabat senior Hamas, Salah al-Bardaweel.
"Mencegah orang di bawah pendudukan untuk mendapatkan mekanisme melawan penjajah, tidaklah berarti," kata al-Bardaweel, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/2/2013).
Pernyataan itu disampaikan, setelah media Israel melaporkan kesepakatan yang mungkin terjadi antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza dalam pertukaran untuk komitmen Hamas menghentikan penyelundupan senjata.
Laporan itu menyatakan, bahwa Mesir telah menengahi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang akan melengkapi perjanjian sebelumnya. Pada Selasa lalu, radio militer Israel melaporkan, bahwa tujuan dari perjanjian ini adalah untuk mencegah babak baru pertempuran antara Hamas dan Israel di masa depan.
Hamas mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza pada 2007 dan mengusir Fatah dari wilayah itu. Sejak itu, Israel memberlakukan penutupan ketat di Jalur Gaza, namun memulai mengendurkan pengepungan secara bertahap sejak 2010.
"Mencegah orang di bawah pendudukan untuk mendapatkan mekanisme melawan penjajah, tidaklah berarti," kata al-Bardaweel, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/2/2013).
Pernyataan itu disampaikan, setelah media Israel melaporkan kesepakatan yang mungkin terjadi antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza dalam pertukaran untuk komitmen Hamas menghentikan penyelundupan senjata.
Laporan itu menyatakan, bahwa Mesir telah menengahi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang akan melengkapi perjanjian sebelumnya. Pada Selasa lalu, radio militer Israel melaporkan, bahwa tujuan dari perjanjian ini adalah untuk mencegah babak baru pertempuran antara Hamas dan Israel di masa depan.
Hamas mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza pada 2007 dan mengusir Fatah dari wilayah itu. Sejak itu, Israel memberlakukan penutupan ketat di Jalur Gaza, namun memulai mengendurkan pengepungan secara bertahap sejak 2010.
(esn)
Explore More