Kebakaran , 9 penambang asal China tewas keracunan gas
A
A
A
Sindonews.com - Insiden kecelakaan kembali terjadi di lokasi pertambangan China. Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas akibat keracunan asap di tambang emas di Kota Huadian, Provinsi Jilin, China, Selasa (15/1/2013).
Pejabat kota Huadian mengatakan kebakaran tiba-tiba terjadi di tambang emas Laojinchang pukul 4 pagi waktu setempat. Sedikitnya sembilan orang pekerja tambang dilaporkan tewas sementara 28 orang lainya keracunan karbon monoksida. Semua korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit setempat. Saat kebakaran terjadi sekitar 51 orang sedang bekerja di bawah tanah.
"13 orang pekerja tambang selamat karena langsung melarikan diri, 29 orang lainya terpaksa ditarik dengan mengunakan tali dari bawah tanah," ungkap pejabat Huadian, seperti diberitakan dalam Xinhua, Selasa (15/1/2013).
Saat ini proses penyelidikan atas kecelakaan yang memiliki izin uzaha legal tersebut sedang dilakukan. Tambang emas yang mampu menghasilkan 46,5 ton emas setiap tahunya ini terletak 300 km dari Provinsi Changchun.
Industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia, karena China dianggap lalai menegakan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Pada Agustus lalu, sebuah kecelakaan tambang juga terjadi di Provinsi Yunnas dan menewaskan 17 penambang.
Pejabat kota Huadian mengatakan kebakaran tiba-tiba terjadi di tambang emas Laojinchang pukul 4 pagi waktu setempat. Sedikitnya sembilan orang pekerja tambang dilaporkan tewas sementara 28 orang lainya keracunan karbon monoksida. Semua korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit setempat. Saat kebakaran terjadi sekitar 51 orang sedang bekerja di bawah tanah.
"13 orang pekerja tambang selamat karena langsung melarikan diri, 29 orang lainya terpaksa ditarik dengan mengunakan tali dari bawah tanah," ungkap pejabat Huadian, seperti diberitakan dalam Xinhua, Selasa (15/1/2013).
Saat ini proses penyelidikan atas kecelakaan yang memiliki izin uzaha legal tersebut sedang dilakukan. Tambang emas yang mampu menghasilkan 46,5 ton emas setiap tahunya ini terletak 300 km dari Provinsi Changchun.
Industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia, karena China dianggap lalai menegakan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Pada Agustus lalu, sebuah kecelakaan tambang juga terjadi di Provinsi Yunnas dan menewaskan 17 penambang.
(esn)