Sidang pelaku perkosaan mahasiswi New Delhi penuh sesak
A
A
A
Sindonews.com - Pengadilan Distrik Saket di selatan New Delhi menggelar sidang perdana terhadap lima tersangka perkosaan dan pembunuhan terhadap seorang mahasiswi berusia 23 tahun, Senin (7/1/2013).
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan ricuh saat proses persidangan berlangsung, pihak pengadilan memasang sejumlah kamera pengawas, Closed-circuit television (CCTV)dalam ruang sidang.
"Keputusan itu datang secara spontan, sesaat setelah pihak kepolisian mendatangi ruang sidang. Polisi merasa ruangan itu terlalu dipenuhi banyak pengunjung dan keselamatan para terdakwa perlu dijaga selama proses persidangan berlangsung," ungkap media lokal India, seperti diberitakan dalam Xinhua.
Polisi menilai, keputusan hakim untuk membuat ruangan terpisah bagi para terdakwa tidaklah cukup. Sebab, para terdakwa harus terpantau dengan jelas selama proses persidangan berlangsung.
Berdasarkan berkas pengadilan, lima dari enam tersangka digugat melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penculikan, perusakan barang bukti dan beberapa pelanggaran lainnya. Sementara tersangka ke enam, seorang remaja 17 tahun akan diadili secara terpisah di bawah pengadilan anak-anak.
Para tersanga diangkut sebuah van hitam. Kedatangan para tersangka ke gedung pengadilan sudah dinanti-nanti oleh kerumunan orang sudah berkumpul sejak pagi untuk menyaksikan proses persidangan terhadap mahasiswi yang akhirnya meninggal setelah diperkosa pada 16 Desember lalu.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan ricuh saat proses persidangan berlangsung, pihak pengadilan memasang sejumlah kamera pengawas, Closed-circuit television (CCTV)dalam ruang sidang.
"Keputusan itu datang secara spontan, sesaat setelah pihak kepolisian mendatangi ruang sidang. Polisi merasa ruangan itu terlalu dipenuhi banyak pengunjung dan keselamatan para terdakwa perlu dijaga selama proses persidangan berlangsung," ungkap media lokal India, seperti diberitakan dalam Xinhua.
Polisi menilai, keputusan hakim untuk membuat ruangan terpisah bagi para terdakwa tidaklah cukup. Sebab, para terdakwa harus terpantau dengan jelas selama proses persidangan berlangsung.
Berdasarkan berkas pengadilan, lima dari enam tersangka digugat melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penculikan, perusakan barang bukti dan beberapa pelanggaran lainnya. Sementara tersangka ke enam, seorang remaja 17 tahun akan diadili secara terpisah di bawah pengadilan anak-anak.
Para tersanga diangkut sebuah van hitam. Kedatangan para tersangka ke gedung pengadilan sudah dinanti-nanti oleh kerumunan orang sudah berkumpul sejak pagi untuk menyaksikan proses persidangan terhadap mahasiswi yang akhirnya meninggal setelah diperkosa pada 16 Desember lalu.
(esn)