Pasukan Penjaga Perdamaian PBB akhiri misi di Timor Leste

Selasa, 01 Januari 2013 - 16:52 WIB
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB akhiri misi di Timor Leste
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB akhiri misi di Timor Leste
A A A
Sindonews.com - Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakhiri misi di Timor Leste, kemarin, setelah 13 tahun berada di negara tersebut. Pasukan PBB pertama kali berada di Timor Leste setelah referendum 1999 dan melepaskan diri dari Indonesia. Sebanyak 1.500 pasukan penjaga perdamaian PBB ditempatkan di sana sejak saat itu. Pasukan PBB terakhir yang berada di sana telah meninggalkan Timor Leste pagi ini.

Mereka meninggalkan negara yang masih berjuang dengan masalah kekurangan gizi dan tingginya tingkat kematian ibu melahirkan. Kondisi Timor Leste yang berpenduduk 1,1 juta jiwa itu relatif tenang saat ini. Para pemimpin Timor Leste menyatakan negaranya berada dalam arah baru meskipun banyak masalah dihadapi di masa depan.

”Pada akhirnya, kami harus mengatakan selamat jalan pada PBB dengan penghormatan tinggi untuk apa yang telah mereka lakukan di Timor Leste,” ungkap Deputi Perdana Menteri (PM) Timor Leste Fernando La Sama de Araujo kepada AFP, di luar istana pemerintahan di Dili.

Dia menjelaskan, bahwa Timor Leste akan fokus pada perbaikan sekolah,rumah sakit dan sumber daya manusia di sektor publik.”Namun, kami optimistis bahwa dalam 10 tahun, bersama banyak teman di dunia, termasuk badan-badan PBB untuk pembangunan, kami dapat menghadapi berbagai tantangan itu,” tuturnya, saat PM Timor Leste Xanana Gusmao menikmati hiburan bersama ratusan anak-anak.

Pemerintah Timor Leste berencana meningkatkan pembangunan. Jalanan di Dili yang dulu didominasi mobil-mobil roda empat milik PBB, kini kembali sepi dengan sejumlah mobil taksi kuning yang tarifnya sekitar Rp18.000 sekali jalan.

”Saya selalu mengemudikan taksi saya hingga tengah malam. Saya tidak takut lagi, karena tidak ada lagi konflik, seperti beberapa tahun lalu,” ujar Angelo Ulan,25, menyambut berakhirnya misi PBB. ”Kini kami harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan dan membangun negara kami. Saya harap para pemimpin kami bersatu.”

PBB yakin polisi nasional Timor Leste dapat mengambil tanggung jawab keamanan. Meski demikian, sejumlah pengamat masih meragukan kemampuan aparat keamanan di negara tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6335 seconds (0.1#10.140)