Ahmadinejad kritik tatanan dunia
Ahmadinejad kritik tatanan dunia
A
A
A
Sindonews.com -Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad yang bertindak sebagai pemimpin dalam KTT Bumi Rio+20 di Rio de Jenairo, Brazil, mengkritik tatanan dunia.
Ahmadinejad mengatakan tatanan dunia dewasa saat ini diskriminatif dan tidak efisien. Oleh karena itu, ia menyerukan sebuah sistem baru yang lebih berperikemanusian dan adil.
"Diskrinasi dan inefisiensi yang dilakukan oleh negara kuat terbukti telah merusak tatanan dunia," ungkap Ahmadinejad, seperti diberitakan dalam Presstv, Jumat (22/6/2012).
Sebuah kelompok kecil yang memiliki kekuasaan telah menyusun metode untuk mencari keuntungan dengan merugikan bangsa lain. Kelompok kecil ini berusaha memaksakan dominasi kekuatan mereka terhadap negara lain dengan menciptakan perbedaan, kebencian, dan persaingan terhadap negara lain.
Negara pemegang kekuatan dunia ini telah menciptakan sebuah tipu muslihat dengan mendominasi pusat-pusat kekuasan dan kekayaan. Selain itu mereka tidak segan-segan mempermalukan negara lain atas sesuatu yang merupakan hak mereka.
Ahmadinejad mengatakan kemiskinan, ketidakamanan kesenjangan sosial dan ekonomi mendominasi isu-isu global.
"Rasa perikemanusiaan dan keadilan merupakan dua hal yang mutlak, manusia harus hidup dengan saling menghormati agar tatanan dunia lebih efisien. Saya medesak dunia agar memulai upaya bersama untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih baik," ungkap Ahmadinejad.
KTT Bumi Rio+20 di Rio de Jenairo, Brazil, merupakan sebuah konferensi yang menindaklanjuti konferensi PBB United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) tentang lingkungan hidup pada 1992.
Ahmadinejad mengatakan tatanan dunia dewasa saat ini diskriminatif dan tidak efisien. Oleh karena itu, ia menyerukan sebuah sistem baru yang lebih berperikemanusian dan adil.
"Diskrinasi dan inefisiensi yang dilakukan oleh negara kuat terbukti telah merusak tatanan dunia," ungkap Ahmadinejad, seperti diberitakan dalam Presstv, Jumat (22/6/2012).
Sebuah kelompok kecil yang memiliki kekuasaan telah menyusun metode untuk mencari keuntungan dengan merugikan bangsa lain. Kelompok kecil ini berusaha memaksakan dominasi kekuatan mereka terhadap negara lain dengan menciptakan perbedaan, kebencian, dan persaingan terhadap negara lain.
Negara pemegang kekuatan dunia ini telah menciptakan sebuah tipu muslihat dengan mendominasi pusat-pusat kekuasan dan kekayaan. Selain itu mereka tidak segan-segan mempermalukan negara lain atas sesuatu yang merupakan hak mereka.
Ahmadinejad mengatakan kemiskinan, ketidakamanan kesenjangan sosial dan ekonomi mendominasi isu-isu global.
"Rasa perikemanusiaan dan keadilan merupakan dua hal yang mutlak, manusia harus hidup dengan saling menghormati agar tatanan dunia lebih efisien. Saya medesak dunia agar memulai upaya bersama untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih baik," ungkap Ahmadinejad.
KTT Bumi Rio+20 di Rio de Jenairo, Brazil, merupakan sebuah konferensi yang menindaklanjuti konferensi PBB United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) tentang lingkungan hidup pada 1992.
()
Explore More