Putin Kunjungi China selama 3 hari

Sindonews.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin hari ini tiba di China memulai kunjungan kenegaraanya selama tiga hari. Bagi Putin, kunjungan kali ini bukan kunjungannya yang pertama ke China. Namun, kunjungan ini akan menjadi kunjungan terpenting bagi Putin selama ia menjabat menjadi Presiden Rusia.

China adalah mitra dagang terbesar Rusia. Kedua negara terus meningkatkan kerja sama bilateral demi mencapai target perdagangan bilateral sebesar USD 200 miliar pada 2020, dan peningkatan nasional sebesar USD 80 miliar.

Dalam kunjungan kali ini, Putin akan menguatkan kerja sama perbangan antar Rusia dan China. Khususnya kerja sama antar Bank Rusia dengan China Development Bank.

Kedua belah pihak juga akan memperkuat kerja sama minyak, gas alam, tenaga listrik dan penggunaan nuklir untuk tujuan damai. Salah satu proyek besar yang akan segera direalisasikan oleh kedua belah pihak adalah pembelian 70 miliar kubik gas alam setiap tahun selama 30 tahun kedepan.

Kunjungan Putin kali ini, nampaknya akan membahas harga setiap kubik gas yang harus dibayar oleh China. 2009 lalu China telah menandatangani kerja sama pembelian gas dari Rusia, namun kedua belah pihak belum menyepakati harga yang layak.

China dan Rusia adalah negara yang solid, kedua belah pihak selalu mengkoordinasikan posisi mereka dalam isu-isu politik internasional, termaksud masalah Suriah, krisis nuklir Iran, keamanan regional dan global.

Selain melakukan perundingan bilateral dengan China, Putin juga akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang digelar di Beijing. KTT ini rutin di gelar oleh anggota SCO yang beranggotakan, Kazakstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, dan China.