16 kelompok militan tewas di serang militer Yaman
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Abyan, Yaman mengklaim, serangan pasukan militer udara Yaman Rabu 16 Mei 2012 menewaskan 16 orang anggota kelompok militan.
Aksi penyerangan dipimpin oleh komandan lokasl senior, Samir Al-Fathani. Tentara Yaman melakukan penyerangan di sebuah peternakan 40 kilometer dari kota Lawder, Yaman. 13 orang di antara mereka adalah gerilyawan yang melakukan perlawanan di Provinsi Abyan, Yaman.
Gumpalan asap tebal membumbung di udara setelah pasukan militer Yaman melakukan penembakan terhadap area yang diduga sebagai sarang teroris. Saksi mata mengatakan dua kendaraan hancur, puing-puing bangunan yang hancur bertebaran di lokasi.
Demi mengontrol wilayah Abyan, pemerintah telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar-besaran untuk membasmi kelompok militan di Provinsi Abyan.
Di tempat terpisah, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengeluarkan sebuah pernyataan. Siapa saja yang mengganggu proses transisi politik yang terjadi di Yaman akan mendapatkan sanksi.
"Indivisu, entitas atau siapapun yang mengancam perdamaian dan keamanan serta stabilitas di Yaman dengan menggangu proses transisi politik akan mendapatkan sanksi," pernyataan Gedung Putih seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Kamis (17/5/2012)
Tahun lalu, Washington sepakat menerapkan strategi pre-emptive demi menghadapi aksi perlawanan terhadap pemerintah Yaman oleh kelompok Al-Qaeda, selama terjadi pergolakan politik di Yaman. Selama terjadi pergolakan politik di Yaman, kelompok Al-Qaeda telah mengambil keuntungan dengan menguasai beberapa wilayah di Yaman.
Aksi penyerangan dipimpin oleh komandan lokasl senior, Samir Al-Fathani. Tentara Yaman melakukan penyerangan di sebuah peternakan 40 kilometer dari kota Lawder, Yaman. 13 orang di antara mereka adalah gerilyawan yang melakukan perlawanan di Provinsi Abyan, Yaman.
Gumpalan asap tebal membumbung di udara setelah pasukan militer Yaman melakukan penembakan terhadap area yang diduga sebagai sarang teroris. Saksi mata mengatakan dua kendaraan hancur, puing-puing bangunan yang hancur bertebaran di lokasi.
Demi mengontrol wilayah Abyan, pemerintah telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar-besaran untuk membasmi kelompok militan di Provinsi Abyan.
Di tempat terpisah, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengeluarkan sebuah pernyataan. Siapa saja yang mengganggu proses transisi politik yang terjadi di Yaman akan mendapatkan sanksi.
"Indivisu, entitas atau siapapun yang mengancam perdamaian dan keamanan serta stabilitas di Yaman dengan menggangu proses transisi politik akan mendapatkan sanksi," pernyataan Gedung Putih seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Kamis (17/5/2012)
Tahun lalu, Washington sepakat menerapkan strategi pre-emptive demi menghadapi aksi perlawanan terhadap pemerintah Yaman oleh kelompok Al-Qaeda, selama terjadi pergolakan politik di Yaman. Selama terjadi pergolakan politik di Yaman, kelompok Al-Qaeda telah mengambil keuntungan dengan menguasai beberapa wilayah di Yaman.
()