Muslim Sri Lanka kutuk penyerangan masjid
A
A
A
Sindonews.com - Kelompok muslim Sri Lanka mengutuk aksi penyerangan oleh kelompok radikal Buddha yang berusaha memecah perdamaian antar etnis beragama.
Pernyataan tersebut datang tiga hari setelah kelompok radikal Buddha berusaha melakukan penyerangan terhadap sebuah masjid di wilayah suci Buddha. Pemerintah Sri Lanka sebelumnya mengatakan, masjid akan dibongkar untuk direlokasi ke tempat lain.
Sikap pemerintah Sri Lanka memicu kemarahan umat muslim di negara tersebut. Dewan muslim Sri Lanka sangat prihatin terhadap sikap umat Buddha yang berusaha menghancurkan masjid yang terletak di Dambulla, Jumat lalu.
Dewan muslim Sri Lanka mengatakan, sikap kelompok mayoritas Buddha itu sebagai bentuk menghancurkan kerukunan hidup antar umat beragama. Dewan juga mendesak pemimpin Buddha Sri Lanka untuk kembali menjalin hubungan baik.
Para biksu yang yang berada di Dambulla mengatakan bahwa masjid tersebut ilegal berada di wilayah tanah mereka. Sementara itu, anggota dewan masjid, Mohamed Saleemdeen membantah bahwa bangunan tersebut Ilegal. Bangunan tersebut sudah sah terdaftar sejak 50 tahun yang lalu.
Bangunan tersebut telah ada di sana, 20 tahun sebelum kawasan tersebut dinyatakan sebagai kawasan suci. Sebelumnya, pemerintah Sri Lanka telah membom masjid tersebut. Dalam sebuah video, nampak beberapa biksu melakukan aksi rasialisme dengan berupaya membakar bangunan.
Pemimpin Buddha di Dambulla sebelumnya mengatakan, masjid hanyalah salah satu dari 73 bangunan ilegal yang akan dan telah dihancurkan. Bangunan lain yang akan dihancurkan adalah kuil Hindu Tamil.
Salah seorang biksu mengatakan, penghancuran bangunan ilegal diperlukan untuk melindungi agama Buddha. Jika pelanggaran batas wilayah suci Buddha terus dilakukan maka tidak ada tanah bagi Buddha.
Pernyataan tersebut datang tiga hari setelah kelompok radikal Buddha berusaha melakukan penyerangan terhadap sebuah masjid di wilayah suci Buddha. Pemerintah Sri Lanka sebelumnya mengatakan, masjid akan dibongkar untuk direlokasi ke tempat lain.
Sikap pemerintah Sri Lanka memicu kemarahan umat muslim di negara tersebut. Dewan muslim Sri Lanka sangat prihatin terhadap sikap umat Buddha yang berusaha menghancurkan masjid yang terletak di Dambulla, Jumat lalu.
Dewan muslim Sri Lanka mengatakan, sikap kelompok mayoritas Buddha itu sebagai bentuk menghancurkan kerukunan hidup antar umat beragama. Dewan juga mendesak pemimpin Buddha Sri Lanka untuk kembali menjalin hubungan baik.
Para biksu yang yang berada di Dambulla mengatakan bahwa masjid tersebut ilegal berada di wilayah tanah mereka. Sementara itu, anggota dewan masjid, Mohamed Saleemdeen membantah bahwa bangunan tersebut Ilegal. Bangunan tersebut sudah sah terdaftar sejak 50 tahun yang lalu.
Bangunan tersebut telah ada di sana, 20 tahun sebelum kawasan tersebut dinyatakan sebagai kawasan suci. Sebelumnya, pemerintah Sri Lanka telah membom masjid tersebut. Dalam sebuah video, nampak beberapa biksu melakukan aksi rasialisme dengan berupaya membakar bangunan.
Pemimpin Buddha di Dambulla sebelumnya mengatakan, masjid hanyalah salah satu dari 73 bangunan ilegal yang akan dan telah dihancurkan. Bangunan lain yang akan dihancurkan adalah kuil Hindu Tamil.
Salah seorang biksu mengatakan, penghancuran bangunan ilegal diperlukan untuk melindungi agama Buddha. Jika pelanggaran batas wilayah suci Buddha terus dilakukan maka tidak ada tanah bagi Buddha.
()