Bo Xilai disingkirkan dari jajaran elit partai
A
A
A
Sindonews.com – Bo Xilai, petinggi Partai Komunis China, disingkirkan dari jajaran elite partai berkuasa itu. Penyingkiran Bo seiring tuduhan terhadap istrinya, Gu Kailai, yang didakwa terkait pembunuhan Neil Heywood, pengusaha asal Inggris.
Skandal ini mengagetkan publik Jepang dan mengguncang rencana suksesi kepemimpinan China. Keputusan memberangus Bo dari Komite Pusat Partai Komunis dan Politburo mengakhiri karier politiknya yang cemerlang. Apalagi sebelumnya, politikus paling kontroversial di China itu diperkirakan menduduki jabatan puncak dalam kepemimpinan China ke depan. Komite Pusat itu merupakan sebuah dewan yang terdiri atas 200 anggota elite Partai Komunis.
Mereka bertemu setiap satu tahun sekali untuk membahas perkembangan partai. Adapun Politburo merupakan dewan yang memiliki kekuatan lebih berpengaruh dibandingkan Komite Pusat. Politburo terdiri atas 24 orang anggota Komite Pusat. Kantor berita Xinhua memastikan bahwa Bo diberhentikan dari posisinya di Partai Komunis. “Bo Xilai diduga terlibat serangkaian pelanggaran disiplin yang serius,” ungkap laporan Xinhua, mengutip keputusan Partai Komunis yang membuang Bo dari jajaran elite.
“Polisi juga membentuk sebuah tim yang menginvestigasi kembali kasus pembunuhan warga negara Inggris, Neil Heywood, yang ditemukan tewas di Chongqing,” demikian laporan Xinhua. Pembunuhan itu terjadi di Kota Chongqing yang dipimpin Bo, sebelum dia disingkirkan sebagai wali kota pada Maret silam. Bukti yang ada mengindikasi kalau kematian Heywood karena bunuh diri.
Namun, Gu Kailai dan Zhang Xiaojun, asisten di rumah Bo, diduga sebagai tersangka kuat. Ada juga dugaan bahwa ada kepentingan ekonomi antara Gu dan Heywood yang melatarbelakangi konflik kedua pihak.Gu dan Zhang telah ditahan otoritas keamanan China. Informasi mengenai pemecatan Bo dan kasus terbaru istrinya menjadi petunjuk kuat skandal yang sedang menjeratnya.
Sebelumnya,Wang Lijun, wakil wali kota pada peme-rintahan Bo, mencari suaka ke konsulat Amerika Serikat (AS) pada Februari silam. Alasan Wang mencari perlindungan itu karena dia menuduh Gu terlibat dalam pembunuhan Heywood. Namun,skandal Bo itu tidak dianggap kasus pribadi semata. Kasus itu ternyata dimanfaatkan seiring persaingan ketat antara para elit China.Bahkan, rumor menyebutkan ada upaya kudeta terhadap pemerintahan China saat ini.
“Ini menunjukkan para petinggi Partai Komunis telah mencapai kesepakatan bahwa perlu bersama-sama menjalankan suksesi kepemimpinan.Mereka juga ingin mengakhiri banyaknya spekulasi di sekitar kasus Bo,” kata Steve Tsang, profesor kajian China di Universitas Nottingham Inggris,dikutip Reuters. (wbs)
Skandal ini mengagetkan publik Jepang dan mengguncang rencana suksesi kepemimpinan China. Keputusan memberangus Bo dari Komite Pusat Partai Komunis dan Politburo mengakhiri karier politiknya yang cemerlang. Apalagi sebelumnya, politikus paling kontroversial di China itu diperkirakan menduduki jabatan puncak dalam kepemimpinan China ke depan. Komite Pusat itu merupakan sebuah dewan yang terdiri atas 200 anggota elite Partai Komunis.
Mereka bertemu setiap satu tahun sekali untuk membahas perkembangan partai. Adapun Politburo merupakan dewan yang memiliki kekuatan lebih berpengaruh dibandingkan Komite Pusat. Politburo terdiri atas 24 orang anggota Komite Pusat. Kantor berita Xinhua memastikan bahwa Bo diberhentikan dari posisinya di Partai Komunis. “Bo Xilai diduga terlibat serangkaian pelanggaran disiplin yang serius,” ungkap laporan Xinhua, mengutip keputusan Partai Komunis yang membuang Bo dari jajaran elite.
“Polisi juga membentuk sebuah tim yang menginvestigasi kembali kasus pembunuhan warga negara Inggris, Neil Heywood, yang ditemukan tewas di Chongqing,” demikian laporan Xinhua. Pembunuhan itu terjadi di Kota Chongqing yang dipimpin Bo, sebelum dia disingkirkan sebagai wali kota pada Maret silam. Bukti yang ada mengindikasi kalau kematian Heywood karena bunuh diri.
Namun, Gu Kailai dan Zhang Xiaojun, asisten di rumah Bo, diduga sebagai tersangka kuat. Ada juga dugaan bahwa ada kepentingan ekonomi antara Gu dan Heywood yang melatarbelakangi konflik kedua pihak.Gu dan Zhang telah ditahan otoritas keamanan China. Informasi mengenai pemecatan Bo dan kasus terbaru istrinya menjadi petunjuk kuat skandal yang sedang menjeratnya.
Sebelumnya,Wang Lijun, wakil wali kota pada peme-rintahan Bo, mencari suaka ke konsulat Amerika Serikat (AS) pada Februari silam. Alasan Wang mencari perlindungan itu karena dia menuduh Gu terlibat dalam pembunuhan Heywood. Namun,skandal Bo itu tidak dianggap kasus pribadi semata. Kasus itu ternyata dimanfaatkan seiring persaingan ketat antara para elit China.Bahkan, rumor menyebutkan ada upaya kudeta terhadap pemerintahan China saat ini.
“Ini menunjukkan para petinggi Partai Komunis telah mencapai kesepakatan bahwa perlu bersama-sama menjalankan suksesi kepemimpinan.Mereka juga ingin mengakhiri banyaknya spekulasi di sekitar kasus Bo,” kata Steve Tsang, profesor kajian China di Universitas Nottingham Inggris,dikutip Reuters. (wbs)
()