Ecowas janji cabut sanksi Mali
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi ekonomi Negara-negara Afrika Barat (Ecowas) sedang mempersiapkan pencabutan sanksi terhadap Mali. Langkah itu diambil setelah mempertimbangkan adanya intervensi untuk membantu memulihkan perdamaian di Mali.
"Sanksi terhadap mali akan ditangguhkan, tapi mungkin juga akan dihapuskan segera," kata Menteri Luar Negeri Burkina Faso, Djibril Bassole, setelah Ecowas mengadakan pertemuan di Pantai Gading, Kamis 5 April, seperti diberitakan dalam Xinhuanet, Jumat (6/4/2012)
Dalam pertemuan Ecowas tersebut turut hadir junta militer Mali kapten Amadou Sanogo. Dalam pertemuan tersebut, Sanogo dan rekan-rekannya bersedia untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dan juga Ecowas untuk menyelesaikan krisis di Mali. Ia berharap langkah kompromi itu dapat menghapuskan sanksi terhadap Mali.
Deputi Menteri Pertahanan Pantai Gading, Paul Koffi Koffi mengatakan, tujuan intervensi militer di Mali adalah menghindari perluasan kekuasaan wilayah pemberontak di Mali bagian utara, sekaligus mengembalikan konstitusi.
Koffi juga telah meminta 15 kepala negara anggota Ecowas untuk membuat rincian pengiriman 2000 tentara.Bantuan militer akan segera didatangkan untuk memulihkan keamanan agar perdamaian segera tercipta.
Sebelumnya, Komite nasional bentukan junta militer Mali, National Committee for the Recovery of Democracy and the Restoration of the State (CNRDRE) telah menyerukan kepada rakyat Mali khususnya di bagian utara melawan pemberontak.
Salah satu kelompok pemberontak Mali yang memiliki keterkaitan dengan jaringan Alqaeda,The Azawad National Liberation Movement (MNLA) Kamis malam telah memutuskan untuk berhenti melakukan pemberontakan.
"Sanksi terhadap mali akan ditangguhkan, tapi mungkin juga akan dihapuskan segera," kata Menteri Luar Negeri Burkina Faso, Djibril Bassole, setelah Ecowas mengadakan pertemuan di Pantai Gading, Kamis 5 April, seperti diberitakan dalam Xinhuanet, Jumat (6/4/2012)
Dalam pertemuan Ecowas tersebut turut hadir junta militer Mali kapten Amadou Sanogo. Dalam pertemuan tersebut, Sanogo dan rekan-rekannya bersedia untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dan juga Ecowas untuk menyelesaikan krisis di Mali. Ia berharap langkah kompromi itu dapat menghapuskan sanksi terhadap Mali.
Deputi Menteri Pertahanan Pantai Gading, Paul Koffi Koffi mengatakan, tujuan intervensi militer di Mali adalah menghindari perluasan kekuasaan wilayah pemberontak di Mali bagian utara, sekaligus mengembalikan konstitusi.
Koffi juga telah meminta 15 kepala negara anggota Ecowas untuk membuat rincian pengiriman 2000 tentara.Bantuan militer akan segera didatangkan untuk memulihkan keamanan agar perdamaian segera tercipta.
Sebelumnya, Komite nasional bentukan junta militer Mali, National Committee for the Recovery of Democracy and the Restoration of the State (CNRDRE) telah menyerukan kepada rakyat Mali khususnya di bagian utara melawan pemberontak.
Salah satu kelompok pemberontak Mali yang memiliki keterkaitan dengan jaringan Alqaeda,The Azawad National Liberation Movement (MNLA) Kamis malam telah memutuskan untuk berhenti melakukan pemberontakan.
()