Prancis ringkus 19 pemuda Islamist
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy menyatakan Badan Intelejen Domestik Prancis dan polisi Prancis menangkap 19 orang pemuda yang diduga anggota kelompok Islamist (kelompok Islam radikal) beserta sejumlah senjata.
Sejumlah rumah yang berada di Toulouse digrebek dalam rangka mencari kaki tangan atau sejumlah orang yag memiliki keterkaitan dengan Mohamed Merah, pelaku pembunuhan 4 orang di luar gedung sekolah Yahudi di Toulouse.
Razia tidak hanya terjadi di wilayah Toulouse, Nantes lokasi yang diyakini sebagai pusat kelompok Islamist radikal Prancis Forsane Alizza (Knights of Pride). 19 orang yang ditangkap dikabarkan anggota kelompok Salafi, kelompok agama yang telah dibubarkan kementrian Prancis. Mereka semua ditangkap di wilayah yang berbeda yakni Lyon, Marseille, Paris, Nice dan Le Mans.
“Operasi ini akan kembali digelar untuk mengusir sejumlah orang yang tidak punya alasan kuat untuk tinggal di negara kita" ungkap Sarkozy seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Jumat (30/3/2012).
“Aksi penembakan ini menimbulkan rasa trauma bagi rakyat Prancis, melalui operasi ini pemerintah berusaha menciptakan keamanan di seleuruh negeri, untuk menghapus rasa trauma" lanjut Sarkozy. (bro)
Sejumlah rumah yang berada di Toulouse digrebek dalam rangka mencari kaki tangan atau sejumlah orang yag memiliki keterkaitan dengan Mohamed Merah, pelaku pembunuhan 4 orang di luar gedung sekolah Yahudi di Toulouse.
Razia tidak hanya terjadi di wilayah Toulouse, Nantes lokasi yang diyakini sebagai pusat kelompok Islamist radikal Prancis Forsane Alizza (Knights of Pride). 19 orang yang ditangkap dikabarkan anggota kelompok Salafi, kelompok agama yang telah dibubarkan kementrian Prancis. Mereka semua ditangkap di wilayah yang berbeda yakni Lyon, Marseille, Paris, Nice dan Le Mans.
“Operasi ini akan kembali digelar untuk mengusir sejumlah orang yang tidak punya alasan kuat untuk tinggal di negara kita" ungkap Sarkozy seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Jumat (30/3/2012).
“Aksi penembakan ini menimbulkan rasa trauma bagi rakyat Prancis, melalui operasi ini pemerintah berusaha menciptakan keamanan di seleuruh negeri, untuk menghapus rasa trauma" lanjut Sarkozy. (bro)
()