Australia tawari pulau untuk pesawat intai AS
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Australia punya cara untuk menarik simpati Amerika Serikat. Mereka menawarkan kepada Pentagon untuk menggunakan salah satu pulau di Samudera Hindia sebagai markas pesawat pengintai AS. Pesawat pengintai itu bertugas untuk memonitor wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, mengatakan bahwa kesediaan meminjamkan pulau milik Australia itu sebagai upaya menjalin kerja sama militer. Sebelumnya, AS tertarik menggunakan Kepulauan Cocos sebagai basis baru untuk pesawat pengintai, termasuk pesawat tak berawak.
Smith mengatakan, bahwa bagaimanapun rencana tersebut adalah sebuah rencana jangka panjang. ’’Ini bukan sebuah ide yang baru. Langkah awal yang harus kami lakukan bersama mitra kami adalah melakukan upgrade infrastruktur besar,’’ungkap Smith seperti diberitakan dalam Reuters, dikutip oleh Presstv, Rabu (28/3/2012).
Rencana pemerintah Australia untuk memberikan izin kepada Pentagon untuk menempatkan pesawat pengintai itu mengundang kemarahan China. Sebab, wilayah China di bagian selatan yang masih dalam sengketa nantinya mampu dijangkau pesawat mata-mata AS.
Klaim kepemilikan wilayah laut China selatan tidak hanya hanya di klaim oleh China tetapi juga Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan juga Taiwan.
Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, mengatakan bahwa kesediaan meminjamkan pulau milik Australia itu sebagai upaya menjalin kerja sama militer. Sebelumnya, AS tertarik menggunakan Kepulauan Cocos sebagai basis baru untuk pesawat pengintai, termasuk pesawat tak berawak.
Smith mengatakan, bahwa bagaimanapun rencana tersebut adalah sebuah rencana jangka panjang. ’’Ini bukan sebuah ide yang baru. Langkah awal yang harus kami lakukan bersama mitra kami adalah melakukan upgrade infrastruktur besar,’’ungkap Smith seperti diberitakan dalam Reuters, dikutip oleh Presstv, Rabu (28/3/2012).
Rencana pemerintah Australia untuk memberikan izin kepada Pentagon untuk menempatkan pesawat pengintai itu mengundang kemarahan China. Sebab, wilayah China di bagian selatan yang masih dalam sengketa nantinya mampu dijangkau pesawat mata-mata AS.
Klaim kepemilikan wilayah laut China selatan tidak hanya hanya di klaim oleh China tetapi juga Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan juga Taiwan.
()