Pilot berteriak ada bom, kopilot melakukan pendaratan darurat

Rabu, 28 Maret 2012 - 14:02 WIB
Pilot berteriak ada bom, kopilot melakukan pendaratan darurat
Pilot berteriak ada bom, kopilot melakukan pendaratan darurat
A A A
Sindonews.com – Para penumpang pesawat Amerika Serikat JetBlue 191 dikejutkan dengan keputusan kopilot yang melakukan pendaratan darurat di Texas, Selasa waktu setempat (27/3/2012). Sang kopilot tiba-tiba melakukan pendaratan darurat setelah ia berteriak ada bom di dalam pesawat.

Sang pilot pesawat JetBlue 191 terbang dari New York ke Las Vegas menerbangkan 135 orang penumpang. Tiga setengah jam setelah penerbangan pilot melakukan pendaratan darurat di Amarillo, Texas pukul 10:10 waktu setempat.

Beberapa penumpang mengatakan bahwa mereka kaget saat pilot tiba-tiba berteriak tentang Afghanistan dan Al-Qaeda. Salah seorang penumpang lain, Heidi Karg mengatakan bahwa ia mendengar teriakan kapten. Namun ia tidak tau pasti apa yang dimaksud oleh sang kapten. "Pilot menggunakan pengeras suara untuk mengabarkan kepada penumpang. Ia memerintahkan untuk menahan seseorang,”kata Karg.
“Saya perlu kode, beri aku kode, saya harus masuk ke sana. Dan tiba-tiba seorang penumpang meringkus sang kapten," ungkap Karg seperti diberitakan dalam CNN.

Setibanya di Las Vegas, salah seorang penumpang David Gonzalez mengatakan bahwa ia telah meringkus pilot saat ia mencoba kembali ke ruang kokpit. "Saya tahu pasti bahwa ada 130 orang penumpang dalam pesawat ini, keluarga, anak-anak, dan dan saya pikir tidak akan mungkin hal tersebut akan terjadi di sini." ungkap Gonzalez seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Rabu (28/3/2012).

Sepuluh menit setelah pilot berteriak ada ancaman bom, sejumlah polisi dan FBI telah menanti di lokasi pendaratan di Amarillo. Sejumlah penumpang menyiratkan ekspresi kebingungan. Penumpang dipindahkan ke pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan.

The Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa, kopilot khawatir dengan sikap sang kapten sang selama penerbangan setelah sang kapten keluar ia kemudian mengunci pintu kokpit. Saat sang kapten hendak masuk sejumlah orang meringkusnya udntuk diamankan.

Pihak maskapai mengatakan, pendaratan darurat itu dilakukan setelah muncul persoalan medis pada sang pilot. Saat ini, FBI dibantu kepolisian Amarillo, petugas kepolisian bandara, dan lembaga keselamatan transportasi udara Amerika Serikat sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7082 seconds (0.1#10.140)