Tiga penambang emas tewas dalam protes di Peru

Kamis, 15 Maret 2012 - 11:27 WIB
Tiga penambang emas tewas dalam protes di Peru
Tiga penambang emas tewas dalam protes di Peru
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 10.000 penambang emas di Puerto Maldonado, Piura, Peru barat dan di Puno, Peru bagian selatan dataran yang berbatasan dengan Bolivia menggelar mogok kerja secara serempak. Mereka menentang peraturan pemerintah yang mengatur tentang ijin para penambang.

Para penambang mengatakan, aturan baru yang diterapkan oleh pemerintah membuat para penambang kehilangan pekerjaannya. Namun, pemerintah menilai tidak demikian. Dengan ada aturan baru tersebut, aktivitas pertambangan tidak dapat dilakukan dengan semena-mena, harus melalui izin pemerintah.

Pemerintah Peru mengklaim, sekira 50.000 pekerja tambang di Peru tidak memiliki ijin pertambangan untuk beroperasi. Besarnya angka ini membuat beberapa wilayah hutan di Peru mengalami kerusakan, dan aliran air tercemar merkuri. Peraturan baru ini, dibuat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk itu, para penambang harus memiliki izin yang jelas. Dengan demikian, maka para penambang akan terikat kewajiban mematuhi aturan menjaga lingkungan.

Namun, tidak demikian pendapat para penambang. Mereka menuduh, pemerintah berusaha menyerahkan aktivitas pengelolaan tambang kepada sebuah perusahaan multinasional besar. Pertemuan antara pihak pemerintah dan perwakilan penambang pun dilakukan, pada Selasa 13 Maret 2012. Namun tidak ada kesepakatan dalam pertemuan itu.

Akhirnya, para pekerja sepakat untuk turun ke jalan melakukan protes. Dalam aksinya, para pekerja tambang yang hampir tersebar di setiap kota bergerak merebut dan mengambil alih aset vital seperti gedung-gedung pemerintah, pasar dan bandara di Puerto Maldonado.

"Situasi kota tidak dapat dikendalikan, suara tembakan terdengar dari seluruh kota," ujar Presiden regional Luis Aguirre seperti dikutip dalam BBC.co.uk, Kamis (15/3/2012).

Sebanyak 700 petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi pekerja tambang kalah serangan. Pemerintah langsung mendesak diadakan kembali pertemuan dengan perwakilan penambang, pada Jumat 16 Maret 2012. Namun, tawaran pemerintah itu masih belum ada tanggapan dari para pekerja.

Seperti diketahui, meningkatnya aktivitas penambangan di Peru dipicu oleh tingginya harga emas dunia. Sementara Peru merupakan negara penghasil emas terbesar di dunia. Sebagian masyarakat negara itu, menggantungkan hidupnya dalam pertambangan ilegal. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3481 seconds (0.1#10.140)