Mandarin akan jadi bahasa internasional

Rabu, 22 Februari 2012 - 12:34 WIB
Mandarin akan jadi bahasa internasional
Mandarin akan jadi bahasa internasional
A A A
Sindonews.com - Selama satu abad bahasa Inggris telah menjadi sebuah bahasa yang menglobal dan menjadi bahasa internasional. Kini bahasa Mandarin akan menandingi globalisasi bahasa Inggris.

Asia Tenggara adalah wilayah yang pertama kali harus ditaklukkan oleh China jika bahasa Mandarin ingin menjadi bahasa internasional. Sejauh ini, pengaruh besar terlihat dalam penguasaan bahasa Inggris di Asia.

Di Malaysia, Seorang ibu bernama Shirley Chua rela menempuh pejalanan selama dua jam mengantarkan anaknya yang berusia 9 tahun menuju ke sekolah yang terletak di Singapura. Sang anak setiap harinya mengantongi paspor yang akan ditunjukkan pada petugas imigrasi di perbatasan.

Shirley Chua, mengatar Aw Yee Han (9) pada pukul 04.30. Ia mengatakan sains dan matematika diajarkan dalam bahasa Inggris. "Otomatis anak saya harus menguasa bahasa Inggris dengan baik agar mampu memahami dengan benar," ungkap Shirley menjelaskan seperti dikutip BBC.co.uk, Rabu (21/2/2012).

Ternyata, Shirley Chua tidak sendirian. Sekitar 15.000 siswa dari negara bagian Johor, Malaysia melakukan perjalanan yang sama, melintasi perbatasan setiap hari dengan mengunakan bus.

Alasannya, nilai bahasa Inggris anak-anaknya menurun. Hal inilah yang menjadi alasan para orangtua untuk menyekolahkan anaknya di Singapura.

Dominasi bahasa Inggris di Singapura ditantang oleh dominasi berbagai kegiatan bisnis China di Singapura.

Buktinya sebuah fakultas bisnis di Singapura, The Singapore Chinese Chamber Institute of Business telah menambahkan kelas bahasa China dalam mata kuliah mereka. Para siswa diajarkan mengucapkan bahasa Mandarin dengan oleh instruktur bahasa yang sengaja didatangkan langsung dari China.

Sejak krisis ekonomi tahun 2009, kursus bahasa Mandarin semakin populer di Singapura dan pemerintah mendukung hal tersebut dengan turut memberikan subsidi.

"Ini adalah langkah yang sengaja diambil oleh pemerintah dalam rangka mendorong masyarakat Singapura untuk meningkatkan kemampuan dirinya sehingga mereka siap untuk menghadapi perubahan ekonomi dunia," ungkap juru bicara pemerintah Singapura Alwyn Chia.

Lee Han Shih, seorang pungusaha multimedia mengatakan, bahasa Inggris secara keuangan tidak menguntungkan. Karena mereka memiliki banyak klien yang mengunakan bahasa China. Inilah bukti pesatnya kemajuan bahasa Mandarin di Singapura.

"Jadi sangat jelas mengapa saya lebih memilih mempekerjakan karyawan yang berbahasa Mandarin," ungkap Lee.

Lee mengatakan, satu hal yang harus dipikirkan, penurunan bahasa diikuti penurunan nilai mata uang dolar, jika nilai mata uang Yen terus meningkat. Brazil dan China telah mengunakan Yen bukan dolar dalam transaksi bisnis. Kedepannya mau tidak mau harus mempelajari bahasa Mandarin.

Direktur Asia Economist Intelligence Manoj Vohra mengatakan dalam beberapa waktu ke depan penguasaan bahasa Mandarin dengan baik mungkin berguna bagi kalangan pebisnis yang akan melakukan ekspansi bisnis, terutama manajer. Mereka pun harus mempu menguasai bahasa Inggris.

Lee mengatakan bahasa Inggris akan tetap populer selama Hollywood masih ada. Keberhasilan film, Kung Fu Panda, Film kartun animasi yang diproduksi oleh Amerika tentang binatang Cina, memembus angka pemasar yang cukup tinggi dan ini sangat menantang bagi China. Selama ini tidak ada film kartun Cina yang mencapai sukses komersial.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3800 seconds (0.1#10.140)