Konflik Sudan Selatan, 3.000 orang dinyatakan tewas

Jum'at, 06 Januari 2012 - 18:27 WIB
Konflik Sudan Selatan,...
Konflik Sudan Selatan, 3.000 orang dinyatakan tewas
A A A
Sindonews.com – Lebih dari 3.000 orang di laporkan tewas dalam peperangan antarsuku di Sudan Selatan yang terjadi pekan lalu.

Komisaris Kota Pibor, Negara Bagian Jonglei, Sudan Joshua Konyoi mengatakan, pihaknya telah menghitung jumlah mayat di lapangan. Sejauh ini, jumlah korban mencaai 2.182 wanita dan anak kecil, sedangkan untuk korban pria berjumlah 952 jiwa.

“Apa yang terjadi di Sudan adalah pembunuhan massal dan pembantaian,” ungkap Joshua menjelaskan seperti dikutip AFP, Jumat (6/2012).

Sementara itu, dari pihak PBB belum melakukan penghitungan. Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan, Lise Grande menegaskan jumlah korban tewas mungkin mencapai puluhan atau mencapai ratusan orang.

Pembantaian ini menurut Lise akan menjadi pembantaian etnik terburuk dalam sejarah. Pelakunya adalah 6.000 orang tentara muda dalam sejarah negara yang baru merdeka pada Juli 2012.

“Para pemuda dari suku Lou Neur menyerang suku Murle yang bermukim di Pibor sepekan yang lalu,” kata Lise.

Pembantaian ini merupakan realisasi pernyataan sumpah pemuda Lou Neur untuk menghapus seluruh suku Murle karena telah melakukan pencurian dan pembunuhan terhadap ternak mereka.

Namun, sejumlah tentara bersenjata Lou Nuer telah kembali pulang ke kampung halaman setelah bala bantuan dan pasukan penjaga perdamaian PBB meningkatkan keamanan di daerah terpencil.

Pihak keamanan PBB telah meningkatkan pengamanan pada bulan September semenjak terjadinya serangan terhadap hewan ternak yang menyebabkan sebanyak 1.000 orang tewas. Situai krisis ini mengancam stabilitas nasional di mana tim pemantau masih berjaga-jaga di lokasi

Tahun lalu kekerasan anataretnis juga telah terjadi di Sudan, namun jumlahnya tidak sebanyak kali ini. Menurut laporan PBB, jumlah korban tewas hanya 1.100 orang dan 63.000 orang kehilangan rumah.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0588 seconds (0.1#10.140)