Wabah Corona Meluas, Jack Ma Terbitkan e-Book Pedoman Penanganan Covid-19
Wabah Corona Meluas, Jack Ma Terbitkan e-Book Pedoman Penanganan Covid-19
A
A
A
BEIJING - Seiring dengan meluasnya wabah virus korona Covid-19 ke seluruh dunia, Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation mencoba ikut membantu. Bekerja sama dengan First Affiliated Hospital of Zhejiang University (FAHZU), mereka telah menerbitkan pedoman penanganan virus itu dalam bentuk e-book.
Buku panduan tersebut ditulis berdasarkan pengalaman tenaga medis FAHZU yang menangani 104 pasien positif Covid-19, termasuk 78 pasien kritis, sedikitnya selama 50 hari. FAHZU merupakan salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang khusus menangani pasien Covid-19 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.
Melalui berbagai terobosan medis dan investasi teknologi mutakhir, FAHZU mendapatkan kepercayaan dari lembaga pemerintah dan publik karena berhasil melewati situasi krisis ini dengan baik. Selain tidak ada satu pun tenaga medis yang positif terinfeksi, tingkat kesalahan diagnosis, dan kematian pasien juga rendah.
Secara garis besar, buku tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian penyakit, diagnosis dan pemeriksaan, serta perawatan. Buku digital itu tersedia dalam bahasa Inggris dan Mandarin dan bisa diunduh gratis di https://covid-19.alibabacloud.com. Pemaparannya mudah dipahami dan detail. (Baca: jadi Tantangan, Ilmuwan Dunia Berlomba Kembangkan Vaksin Corona)
Pendiri Alibaba, Jack Ma, mendukung penuh penyebaran pedoman penanganan Covid-19 itu ke seluruh dunia dan berharap buku tersebut bermanfaat. “Pengalaman dan pembelajaran ini merupakan sesuatu yang berharga dan akan menjadi bekal penting, khususnya bagi dokter dan tenaga medis,” kata Jack Ma.
Jack Ma bahkan mengajak follower-nya untuk membagikan tautan https://covid-19.alibabacloud.com di Twitter agar dokter dan perawat tidak perlu memulai lagi dari nol. Dia yakin masyarakat di dunia bisa melalui wabah ini jika saling bahu-membahu. Sejauh ini jumlah pasien Covid-19 mencapai 221 ribu orang.
Profesor Tingbo Lian dari FAHZU juga berharap buku itu bisa membantu ahli medis dalam mengambil keputusan yang tepat. Buku yang terdiri dari 68 halaman itu juga memuat strategi menangani pasien kritis, pendirian pusat komando di RS, dan memaksimalkan upaya medis, sekalipun terbatas oleh dana. (Muh Shamil)
Buku panduan tersebut ditulis berdasarkan pengalaman tenaga medis FAHZU yang menangani 104 pasien positif Covid-19, termasuk 78 pasien kritis, sedikitnya selama 50 hari. FAHZU merupakan salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang khusus menangani pasien Covid-19 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.
Melalui berbagai terobosan medis dan investasi teknologi mutakhir, FAHZU mendapatkan kepercayaan dari lembaga pemerintah dan publik karena berhasil melewati situasi krisis ini dengan baik. Selain tidak ada satu pun tenaga medis yang positif terinfeksi, tingkat kesalahan diagnosis, dan kematian pasien juga rendah.
Secara garis besar, buku tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian penyakit, diagnosis dan pemeriksaan, serta perawatan. Buku digital itu tersedia dalam bahasa Inggris dan Mandarin dan bisa diunduh gratis di https://covid-19.alibabacloud.com. Pemaparannya mudah dipahami dan detail. (Baca: jadi Tantangan, Ilmuwan Dunia Berlomba Kembangkan Vaksin Corona)
Pendiri Alibaba, Jack Ma, mendukung penuh penyebaran pedoman penanganan Covid-19 itu ke seluruh dunia dan berharap buku tersebut bermanfaat. “Pengalaman dan pembelajaran ini merupakan sesuatu yang berharga dan akan menjadi bekal penting, khususnya bagi dokter dan tenaga medis,” kata Jack Ma.
Jack Ma bahkan mengajak follower-nya untuk membagikan tautan https://covid-19.alibabacloud.com di Twitter agar dokter dan perawat tidak perlu memulai lagi dari nol. Dia yakin masyarakat di dunia bisa melalui wabah ini jika saling bahu-membahu. Sejauh ini jumlah pasien Covid-19 mencapai 221 ribu orang.
Profesor Tingbo Lian dari FAHZU juga berharap buku itu bisa membantu ahli medis dalam mengambil keputusan yang tepat. Buku yang terdiri dari 68 halaman itu juga memuat strategi menangani pasien kritis, pendirian pusat komando di RS, dan memaksimalkan upaya medis, sekalipun terbatas oleh dana. (Muh Shamil)
(ysw)
Explore More