Publik Afghanistan Cemooh Pelantikan Dua Presiden di Media Sosial
A
A
A
KABUL - Setelah sehari kekacauan politik yang membuat banyak warga Afghanistan terkejut, beberapa warga menggunakan media sosial untuk mengungkapkan rasa frustrasinya.
Mereka mengungkapkan keanehan dan kekonyolan dalam politik di negeri tersebut. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilantik untuk periode kedua pada Senin (9/3), tapi pelantikan itu diwarnai serangan roket.
Adapun lawannya, Abdullah Abdullah menggelar upacara pelantikan sendiri setelah para tamu menunggu sepanjang pagi untuk hasil negosiasi antara Ashraf dan Abdullah yang diharapkan dapat mengakhiri kebuntuan.
Namun kedua pria menyatakan merekalah pemimpin Afghanistan yang sah setelah sengketa pemilu September lalu. Situasi ini dapat menciptakan kekacauan politik setelah Amerika Serikat (AS) dan Taliban menandatangani kesepakatan penarikan pasukan internasional pimpinan AS.
Perwakilan pemuda Afghanistan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi itu seperti drama televisi fantasi "Game of Thrones".
Para jurnalis juga kebingungan bagaimana menyebut jabatan kedua pria itu, terutama Abdullah yang melantik dirinya sendiri.
Seorang warga membuat lelucon dengan memainkan peran sebagai presiden yang membacakan sumpah, "Saya bersumpah bahwa saya akan membawa Afghanistan menuju krisis. Saya bersumpah saya menginjak-injak 35 juta rakyat."
Akun parodi di Twitter, The Afghan Onion, menulis tweet, "Pecah, terobosan dalam negosiasi antara Abdullah, Ghani dan Taliban. Ini pisah tiga sekarang dengan tiap orang menjadi presiden selama 8 jam per hari. Torsan akan menjadi Presiden saat istirahat makan siang."
Mohammad Hakim Torsan merupakan calon presiden yang hanya meraih kurang dari 1% suara. Dia menyatakan bahwa dia adalah "presiden hati rakyat".
Mereka mengungkapkan keanehan dan kekonyolan dalam politik di negeri tersebut. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilantik untuk periode kedua pada Senin (9/3), tapi pelantikan itu diwarnai serangan roket.
Adapun lawannya, Abdullah Abdullah menggelar upacara pelantikan sendiri setelah para tamu menunggu sepanjang pagi untuk hasil negosiasi antara Ashraf dan Abdullah yang diharapkan dapat mengakhiri kebuntuan.
Namun kedua pria menyatakan merekalah pemimpin Afghanistan yang sah setelah sengketa pemilu September lalu. Situasi ini dapat menciptakan kekacauan politik setelah Amerika Serikat (AS) dan Taliban menandatangani kesepakatan penarikan pasukan internasional pimpinan AS.
Perwakilan pemuda Afghanistan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi itu seperti drama televisi fantasi "Game of Thrones".
Para jurnalis juga kebingungan bagaimana menyebut jabatan kedua pria itu, terutama Abdullah yang melantik dirinya sendiri.
Seorang warga membuat lelucon dengan memainkan peran sebagai presiden yang membacakan sumpah, "Saya bersumpah bahwa saya akan membawa Afghanistan menuju krisis. Saya bersumpah saya menginjak-injak 35 juta rakyat."
Akun parodi di Twitter, The Afghan Onion, menulis tweet, "Pecah, terobosan dalam negosiasi antara Abdullah, Ghani dan Taliban. Ini pisah tiga sekarang dengan tiap orang menjadi presiden selama 8 jam per hari. Torsan akan menjadi Presiden saat istirahat makan siang."
Mohammad Hakim Torsan merupakan calon presiden yang hanya meraih kurang dari 1% suara. Dia menyatakan bahwa dia adalah "presiden hati rakyat".
(sfn)