Bunuh Rasa Jenuh Saat Karantina, Pria China Ini Maraton Dalam Apartemen

Minggu, 16 Februari 2020 - 09:59 WIB
Bunuh Rasa Jenuh Saat Karantina, Pria China Ini Maraton Dalam Apartemen
Bunuh Rasa Jenuh Saat Karantina, Pria China Ini Maraton Dalam Apartemen
A A A
BEIJING - Seorang pria China yang sangat fanatik dengan lari tidak menghentikan kegemarannya terhadap olah raga meski tengah di karantina. Sebaliknya, ia bahkan melakukan olah raga berlari setara dengan ultra-maraton di dalam apartemen kecilnya agar tetap fit meski terisolasi.

Pria bernama Pan Shancu mengatakan ia telah berlari 66 kilometer di dalam rumahnya dalam enam jam, 41 menit. Ia memiliki data Tracker dan video yang menunjukkan ia berulang kali berputar-putar di dalam rumah untuk membuktikan pernyataannya itu.

"Saya merasa sedikit pusing pada awalnya, tetapi Anda akan terbiasa setelah berkali-kali," kata Pan yang tinggal di Hangzhou, dekat Shanghai.

"Lari seperti candu. Jika Anda tidak melakukannya untuk waktu yang lama, kaki Anda seperti gatal," imbuhnya seperti dikutip dari AFP, Minggu (16/2/2020).

Pada kesempatan lain Pan berlari 30 kilometer di tempat di kamar mandi dan melakukan siarang langsung untuk menginspirasi orang lain yang sama-sama telah diisolasi di rumah selama dua minggu terakhir.

"Saya di grup obrolan online di mana orang bertanya apa yang ingin kita lakukan setelah epidemi," ungkap Pan, seorang terapis pijat dan pelari jarak jauh yang berdedikasi.

"Beberapa orang mengatakan mereka ingin melakukan pesta. Saya mengatakan bahwa saya ingin lari 100 kilometer di luar," imbuhnya.

Pemerintah China sendiri telah meminta warganya untuk berolahraga saat mereka diisolasi di tengah upaya memerangi wabah virus Corona. Mereka bahkan meluncurkan kampanye dengan menggandeng atlet Olimpiade untuk menunjukkan bagaimana bisa tetap fit sementara menghabiskan hari tanpa henti terjebak di dalam ruangan isolasi.

Menurut satu pamflet online meja, kursi dan bahkan kusen pintu semua dapat digunakan untuk membantu latihan.

Sekolah telah ditutup, tapi bukan berarti anak-anak bisa bebas sepenuhnya. Mereka telah diperintahkan oleh otoritas pendidikan untuk tidak hanya bersantai dengan bermain game komputer dan mengutak-atik ponsel mereka.

"Sebagai tambahan membiarkan anak-anak membantu orang tuanya melakukan beberapa tugas sesuai kemampuan mereka, mereka harus mendapatkan kegiatan kreatif di rumah," kata ahli pemerintah Zhao Wenhua dalam konferensi pers.

"Misalnya, berjalan dan berjalan di tempat, melompat-lompat, push-up, sit-up dan sebagainya," imbuhnya.

Beberapa orang telah beralih ke teknologi, menggunakan aplikasi di smartphone mereka yang menunjukkan bagaimana mereka berolahraga tanpa peralatan dan berbagi hasilnya dengan teman mereka.

Bilibili, platform berbagi video populer, mengatakan pengunjung konten terkait kebugaran melonjak hampir 50 persen dalam periode 23 Januari-5 Februari dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3600 seconds (0.1#10.140)