Cari Hidup lebih Damai, Masih Mengabdi pada Ratu Elizabeth

Selasa, 21 Januari 2020 - 09:16 WIB
Cari Hidup lebih Damai,...
Cari Hidup lebih Damai, Masih Mengabdi pada Ratu Elizabeth
A A A
LONDON - Pangeran Harry atau dikenal dengan Duke of Sussex mengekspresikan ”kesedihan mendalam” setelah tidak lagi menyandang gelar Yang Mulia dan tidak lagi merepresentasikan Ratu Elizabeth. Namun, dia mengaku selepas meninggalkan gelar kerajaan Inggris, dia ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

”Saya berharap kalian bisa memahami apa yang akan datang bahwa saya akan kembali ke keluarga saya yang telah saya miliki,” ungkap Pangeran Harry. ”Saya juga akan melangkah ke depan di mana saya berharap bisa mendapatkan kehidupan yang lebih damai,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan Inggris tetap rumahnya dan tempat yang dicintainya. ”Itu tidak pernah berubah,” kata Harry dalam acara amal di London pada Minggu malam. Keputusan yang dibuat Harry dan Meghan untuk mundur bukan hal yang ringan.
”Itu sudah berbulan-bulan perundingan sehingga begitu banyak tantangan. Dan saya mengetahui saya tidak selalu mendapatkannya dengan tepat. Tapi sejauh telah berjalan, tidak ada opsi lain,” ungkapnya.

Meskipun sudah tidak lagi melakukan tugas kerajaan Inggris, Harry berharap dirinya akan tetap mengabdi kepada Ratu Elizabeth, persemakmuran dan asosiasi militer, tanpa dukungan dan publik. ”Sayangnya, itu tidak mungkin,” jelasnya. Dia mengaku dirinya lahir dalam kehidupan di mana itu menjadi suatu penghormatan untuk bisa melayani negara dan Ratu Elizabeth.

Pada awal bulan ini, Harry dan Meghan mengumumkan kalau mereka akan melepaskan peranan anggota senior keluarga kerajaan. Mereka juga akan membagi waktu hidup di Kanada dan Inggris. Mereka juga akan bekerja untuk mem biayai kehidupan merek karena tidak lagi mendapatkan dukungan dana publik.

Berdasarkan kesepakatan yang dibuat pada Sabtu lalu, Meghan dan Harry juga akan membayar USD3 juta uang rakyat yang digunakan untuk merenovasi kediaman mereka, Frogmore Cottage di Windso.

Harry mengungkap keluhannya dalam pidato di Sentebale, lembaga amal yang didirikannya bersama Pangeran Seeiso dari Lesotho untuk membantu anak yatim piatu penderita AIDS. ”Saya menerima ini (keputusan), dan mengetahui hal itu tidak berubah serta saya akan berkomitmen,” ungkap Harry mengenai masa depan keluarganya.

Dalam wawancara pada Oktober lalu, Harry mengungkapkan kalau dia dan istrinya berjuang keras melawan perhatian media Inggris. Mereka melakukan langkah hukum terhadap koran yang mempublikasikan surat Meghan kepada ayahnya, Thomas Markle.

Harry mengaku istrinya menghadapi perundingan dari banyak tabloid seperti yang dialami ibunya Putri Diana. ”Media memiliki kekuatan penuh dan harapan saya padasuatu hari nanti dukungan bersama satu sama lain akan lebih memiliki kekuatan sehingga lebih besar dibandingkan kita,” paparnya.

Sementara, Ayah Meghan, Thomas Markle, menuding putrinya merendahkan keluarga kerajaan Inggris. Markleyang memang tidak memiliki hubungan baik dengan putrinya, mengatakan kepada Channel 5 bahwa dia me nyakini Meghan, 38, membuang jauh”mimpi setiap gadis”.

"Sungguh mengecewakan karena dia (Meghan) sesungguhnya telah mendapatkan mimpi yang setiap gadis inginkan. Setiap gadis ingin menjadi putri dan dia telah mendapatkannya. Kini, dia membuang jauh hal itu. Kelihatannya dia membuang jauh itu untuk mendapatkan uang,” kata Markle.

Wawancara yang direkam setelah pengumuman pengunduran diri dari anggota senior keluarga kerajaan. Channel 5 merilis wawancara itu kemarin dan menyatakan dokumenter lebih lengkap akan ditayangkan beberapa pekan mendatang.

”Keluarga kerajaan merupakan salah satu insitrusi terhebat yang masih ada,” kata Markle. ”Mereka justru merusaknya, mereka merendahkannya, mereka membuat nyaman jadi buruk,” katanya. (Pandika H Mustaqim)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3740 seconds (0.1#10.140)