Militer Turun Tangan Atasi Kebakaran Hutan di Australia
A
A
A
SYDNEY - Kebakaran hutan dan lahan di Australia belum bisa diatasi sehingga militer pun diterjunkan untuk membantu petugas pemadam kebakaran. Kapal dan helikopter militer disiapkan untuk melaksanakan misi penyelamatan warga dan penanganan kebakaran hutan.
Evakuasi warga akibat kebakaran hutan mengandalkan militer karena banyak penduduk di perairan timur Australia yang terkepung kebakaran. Evakuasi dilaksanakan dengan helikopter dan melalui laut dengan kapal perang. Itu dikarenakan jalanan besar ditutup karena berisiko kebakaran dan rute penyelamatan darat mustahil dilaksanakan.
Lima helikopter militer dan dua kapal Angkatan Laut Australia bergerak membantu petugas pemadam kebakaran. Mereka membawa pasokan bahan bakar dan air untuk mengevakuasi warga. Tim Angkatan Laut juga menyediakan paramedis. “Kapal militer itu bisa mengangkut 800 orang pada Jumat (besok),” ujar Perdana Menteri (PM) Victoria Daniel Andrews. “Kapal itu akan melakukan upaya evakuasi beberapa kali,” katanya.
Satu kapal bergerak menuju kota perairan Mallacoota di Victoria di mana 4.000 warga terjebak di pinggir pantai sejak malam tahun baru ketika mereka melihat kota mereka terbakar. Mereka tidak bisa mengungsi melalui jalur darat karena jalanan sudah terkepung banjir. “Kita tidak lagi mendapatkan kiriman mobil pemadam kebakaran,” kata Kepala Otoritas Pemadam Kebakaran Mallacoota Steve Warrington, dilansir Reuters.
Lebih dari 50.000 orang tidak mendapatkan pasokan listrik. Beberapa kota di Australia juga tidak mendapatkan akses pasokan air minum. Bencana kebakaran itu juga menyebabkan langit di Australia berwarna merah darah. Banyak kota juga hancur dilalap api dan menjadi kota hantu karena tidak berpenghuni serta hancur total.
Tak ingin ada korban jiwa berlanjut, otoritas meminta warganya untuk eksodus massa dari beberapa kota di perairan tenggara Australia. Padahal, kawasan itu dikenal sebagai destinasi wisata di saat musim liburan saat ini. Tapi, peringatan cuaca panas ekstrem menyebabkan kota itu ditinggalkan wisatawan dan penduduknya pada akhir pekan ini.
“Ini sangat vital dan kritis,” kata Menteri Transportasi New South Wales (NSW) Andrew Constance kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp. “Kita mewajibkan semua orang untuk mengungsi. Kita akan menghadapi hari buruk pada Sabtu nanti yang harus kita lalui,” jelasnya.
Sebelumnya petugas pemadam kebakaran juga meminta wisatawan untuk meninggalkan kawasan perairan NSW pada Sabtu nanti. Antrean panjang mobil kembali menuju Sydney dan Canberra pun mengular. Ditambah lagi dengan penutupan jalan akibat kebakaran dan ancaman pohon tumbang. “Kita meminta warga dan wisatawan berkendara dengan pelan karena asap yang tebal,” ujar Constance.
Kebakaran hutan yang telah terjadi beberapa pekan di Australia mengganggu kehidupan warganya. Itu juga diperparah dengan kondisi angin dan cuaca panas yang mengakibatkan kondisi semakin kering. Ditambah dengan angin kencang dan temperatur yang meningkat, 200 titik kebakaran masih terjadi di NSW dan Victoria yang mengancam beberapa kota.
Tujuh orang dilaporkan telah meninggal dunia di NSW sejak Senin lalu, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran. Satu orang dilaporkan hilang. Sedangkan jumlah total kebakaran hutan di NSW sendiri mencapai 15 orang.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Negara Bagian NSW Australia Gladys Berejiklian mendeklarasikan status darurat selama satu pekan untuk merespons kebakaran hutan di tengah eskalasi kebakaran yang meningkat. Upaya itu sebagai bentuk mengantisipasi kenaikan temperatur yang tinggi dan angin kencang diprediksi akan terjadi selama akhir pekan.
Status kebakaran akan berlaku pada Jumat (hari ini) dan berlangsung selama satu pekan. “Dengan status darurat mengizinkan aparat untuk melaksanakan evakuasi paksa, penutupan jalanan, dan segala upaya untuk menjaga warga dan properti tetap aman,” jelas Berejiklian, dilansir BBC.
Dia menegaskan, pemerintah akan melaksanakan segala upaya pencegahan untuk menghindari hari mengerikan pada Sabtu nanti. Dengan Undang-Undang Manajemen Penyelamatan dan Status Darurat NSW 1994, PM bisa memberlakukan status darurat jika ada bahaya yang signifikan mengancam warga.
Sementara itu, PM Australia Scott Morrison menegaskan kembali kepada masyarakat Australia agar tidak panik dan percaya dengan petugas pelayanan darurat. “Saya memahami ketakutan banyak orang dan frustrasi yang mereka alami. Tapi, fenomena ini adalah bencana alam yang bisa diatasi secara metodologis, respons terkoordinasi,” paparnya.
Di tengah kritik karena dianggap melarikan diri selama krisis, Morrison menambahkan pemerintahannya telah mempertimbangkan respons penanganan krisis kebakaran jangka panjang.
Evakuasi warga akibat kebakaran hutan mengandalkan militer karena banyak penduduk di perairan timur Australia yang terkepung kebakaran. Evakuasi dilaksanakan dengan helikopter dan melalui laut dengan kapal perang. Itu dikarenakan jalanan besar ditutup karena berisiko kebakaran dan rute penyelamatan darat mustahil dilaksanakan.
Lima helikopter militer dan dua kapal Angkatan Laut Australia bergerak membantu petugas pemadam kebakaran. Mereka membawa pasokan bahan bakar dan air untuk mengevakuasi warga. Tim Angkatan Laut juga menyediakan paramedis. “Kapal militer itu bisa mengangkut 800 orang pada Jumat (besok),” ujar Perdana Menteri (PM) Victoria Daniel Andrews. “Kapal itu akan melakukan upaya evakuasi beberapa kali,” katanya.
Satu kapal bergerak menuju kota perairan Mallacoota di Victoria di mana 4.000 warga terjebak di pinggir pantai sejak malam tahun baru ketika mereka melihat kota mereka terbakar. Mereka tidak bisa mengungsi melalui jalur darat karena jalanan sudah terkepung banjir. “Kita tidak lagi mendapatkan kiriman mobil pemadam kebakaran,” kata Kepala Otoritas Pemadam Kebakaran Mallacoota Steve Warrington, dilansir Reuters.
Lebih dari 50.000 orang tidak mendapatkan pasokan listrik. Beberapa kota di Australia juga tidak mendapatkan akses pasokan air minum. Bencana kebakaran itu juga menyebabkan langit di Australia berwarna merah darah. Banyak kota juga hancur dilalap api dan menjadi kota hantu karena tidak berpenghuni serta hancur total.
Tak ingin ada korban jiwa berlanjut, otoritas meminta warganya untuk eksodus massa dari beberapa kota di perairan tenggara Australia. Padahal, kawasan itu dikenal sebagai destinasi wisata di saat musim liburan saat ini. Tapi, peringatan cuaca panas ekstrem menyebabkan kota itu ditinggalkan wisatawan dan penduduknya pada akhir pekan ini.
“Ini sangat vital dan kritis,” kata Menteri Transportasi New South Wales (NSW) Andrew Constance kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp. “Kita mewajibkan semua orang untuk mengungsi. Kita akan menghadapi hari buruk pada Sabtu nanti yang harus kita lalui,” jelasnya.
Sebelumnya petugas pemadam kebakaran juga meminta wisatawan untuk meninggalkan kawasan perairan NSW pada Sabtu nanti. Antrean panjang mobil kembali menuju Sydney dan Canberra pun mengular. Ditambah lagi dengan penutupan jalan akibat kebakaran dan ancaman pohon tumbang. “Kita meminta warga dan wisatawan berkendara dengan pelan karena asap yang tebal,” ujar Constance.
Kebakaran hutan yang telah terjadi beberapa pekan di Australia mengganggu kehidupan warganya. Itu juga diperparah dengan kondisi angin dan cuaca panas yang mengakibatkan kondisi semakin kering. Ditambah dengan angin kencang dan temperatur yang meningkat, 200 titik kebakaran masih terjadi di NSW dan Victoria yang mengancam beberapa kota.
Tujuh orang dilaporkan telah meninggal dunia di NSW sejak Senin lalu, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran. Satu orang dilaporkan hilang. Sedangkan jumlah total kebakaran hutan di NSW sendiri mencapai 15 orang.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Negara Bagian NSW Australia Gladys Berejiklian mendeklarasikan status darurat selama satu pekan untuk merespons kebakaran hutan di tengah eskalasi kebakaran yang meningkat. Upaya itu sebagai bentuk mengantisipasi kenaikan temperatur yang tinggi dan angin kencang diprediksi akan terjadi selama akhir pekan.
Status kebakaran akan berlaku pada Jumat (hari ini) dan berlangsung selama satu pekan. “Dengan status darurat mengizinkan aparat untuk melaksanakan evakuasi paksa, penutupan jalanan, dan segala upaya untuk menjaga warga dan properti tetap aman,” jelas Berejiklian, dilansir BBC.
Dia menegaskan, pemerintah akan melaksanakan segala upaya pencegahan untuk menghindari hari mengerikan pada Sabtu nanti. Dengan Undang-Undang Manajemen Penyelamatan dan Status Darurat NSW 1994, PM bisa memberlakukan status darurat jika ada bahaya yang signifikan mengancam warga.
Sementara itu, PM Australia Scott Morrison menegaskan kembali kepada masyarakat Australia agar tidak panik dan percaya dengan petugas pelayanan darurat. “Saya memahami ketakutan banyak orang dan frustrasi yang mereka alami. Tapi, fenomena ini adalah bencana alam yang bisa diatasi secara metodologis, respons terkoordinasi,” paparnya.
Di tengah kritik karena dianggap melarikan diri selama krisis, Morrison menambahkan pemerintahannya telah mempertimbangkan respons penanganan krisis kebakaran jangka panjang.
(don)