Rusia Persiapkan Unit Pertama Pasukan Robot

Rabu, 01 Januari 2020 - 21:00 WIB
Rusia Persiapkan Unit Pertama Pasukan Robot
Rusia Persiapkan Unit Pertama Pasukan Robot
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia dilaporkan tengah mempersiapkan unit pasukan robot, untuk menggantikan manusia di medan tempur. Moskow disebut akan merilis unit pertama pasukan ini pada tahun 2025 mendatang. Salah satu robot tempur pertama akan didasarkan pada platform Marker dan secara lahiriah akan menyerupai versi kecil dari kendaraan tempur infanteri (IFV).

Detasemen pertama tank tak berawak akan terdiri dari lima mesin yang digerakkan kecerdasan buatan atau AI. Masing-masing akan melakukan tugas spesifiknya sendiri dan bersama-sama mereka akan dapat sepenuhnya menggantikan kekuatan manusia.

“Itu tidak hanya mencakup prajurit yang menembakkan senapan mesin, tetapi juga mengoperasikan personel. Sebagai contoh, beberapa mesin akan mengambil alih peran operator senjata yang memonitor target di darat dan menyusun rencana serangan. Yang lain akan bekerja sebagai 'pemicu' dan 'mekanik' di medan perang, dan sebagainya,” jelas Viktor Murakhovsky, Pemimpin Redaksi Arsenal of the Fatherland.

Robot tempur ini juga, seperti dilansir RBTH, direncanakan mampu meluncurkan modul peluncur granat yang dipersenjatai dengan mortir 120 mm. Senjata itu akan mampu menghancurkan musuh di parit dan kendaraan lapis baja ringan dalam pertempuran di lapangan terbuka.

Namun, tidak semua ahli optimis terhadap kiprah robot itu di medan perang masa depan. Beberapa ahli menilai terdapat sejumlah masalah desain yang perlu diatasi jika robot tempur itu dipersiapkan untuk menggantikan sepenuhnya prajurit manusia di medan perang.

Analis militer di surat kabar Izvestia, Dmitry Safonov mengatakan, masalah utama dari semua sistem robot adalah perlunya remote control. "Robot tidak dapat membuat keputusan independen untuk menghilangkan musuh, dan jika tautan satelit hilang karena serangan rudal atau alasan lain, mesin akan dinonaktifkan secara efektif," ucapnya.

Dia mengatakan, para insinyur sedang berusaha mensimulasikan situasi seperti itu di tempat pelatihan. Untuk ini, mereka tidak hanya menembaki robot dan meledakkan mereka dengan ranjau, tetapi juga mengamati bagaimana mereka beroperasi di bawah pengaruh peperangan elektronik musuh, yang dimaksudkan untuk menonaktifkan mesin di tengah pertempuran.

Pada saat yang sama, ia menekankan, bahwa sistem penembakan pertama robot belum sebanding dengan tank dan kendaraan tempur infanteri dalam hal daya tembak. Dia menegaskan, manusia masih akan menjadi penentu kemenangan di medan perang.

"Saat ini, mereka tidak mampu mencapai hasil yang baik di medan perang. Tak ada keraguan atas kemampuan robot saat ini untuk menyelamatkan nyawa pasukan khusus, tetapi faktor manusia akan terus menentukan hasil perang. Manusia akan tetap berada di medan perang untuk beberapa dekade mendatang," tegasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5997 seconds (0.1#10.140)