Beijing Ajukan Protes Keras pada AS atas Pengusiran Pejabat China
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China mengajukan protes keras pada Amerika Serikat (AS) atas pengusiran para pejabat China. Langkah tersebut diumumkan juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Geng Shuang saat konferensi pers di Beijing pada Senin (16/12).
"Pemerintah AS menutupi tindakannya mengusir dua pejabat dari Kedutaan Besar (Kedubes) China awal tahun ini setelah mereka mengemudi ke pangkalan militer," papar laporan New York Times pada Minggu (15/12).
Menurut laporan itu, salah satu pejabat China itu diyakini pejabat intelijen yang beroperasi dengan cover diplomatik.
"Tuduhan AS terhadap personil China sangat tidak menghormati realitas," papar Geng, dilansir Reuters.
Times melaporkan, para pejabat China itu melanggar keamanan di pangkalan militer di Virginia pada musim gugur ini, dan hanya dihentikan mengemudi setelah truk pemadam kebakaran digunakan untuk memblokir jalannya.
AS dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan upaya melawan kekhawatiran tentang dugaan mata-mata oleh China.
Pejabat penegak hukum yang mengetahui informasi itu mengonfirmasi pada Reuters bahwa laporan Times itu akurat.
"Kami dengan tegas mendesak AS memperbaiki kesalahannya, membatalkan keputusan terkait dan melindungi hak asasi personil China sesuai Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik," papar Geng, merujuk pada traktat internasional tentang keistimewaan diplomatik.
"Pemerintah AS menutupi tindakannya mengusir dua pejabat dari Kedutaan Besar (Kedubes) China awal tahun ini setelah mereka mengemudi ke pangkalan militer," papar laporan New York Times pada Minggu (15/12).
Menurut laporan itu, salah satu pejabat China itu diyakini pejabat intelijen yang beroperasi dengan cover diplomatik.
"Tuduhan AS terhadap personil China sangat tidak menghormati realitas," papar Geng, dilansir Reuters.
Times melaporkan, para pejabat China itu melanggar keamanan di pangkalan militer di Virginia pada musim gugur ini, dan hanya dihentikan mengemudi setelah truk pemadam kebakaran digunakan untuk memblokir jalannya.
AS dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan upaya melawan kekhawatiran tentang dugaan mata-mata oleh China.
Pejabat penegak hukum yang mengetahui informasi itu mengonfirmasi pada Reuters bahwa laporan Times itu akurat.
"Kami dengan tegas mendesak AS memperbaiki kesalahannya, membatalkan keputusan terkait dan melindungi hak asasi personil China sesuai Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik," papar Geng, merujuk pada traktat internasional tentang keistimewaan diplomatik.
(sfn)