RI Imbau WNI di Bolivia Tingkatkan Kewaspadaan
RI Imbau WNI di Bolivia Tingkatkan Kewaspadaan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri mengimbau kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Bolivia untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini datang di tengah masih terus tingginya ketegangan di negara Amerika Latin tersebut.
"Kami mengimbau Anda yang berada di Bolivia untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa, menjauhi tempat unjuk rasa, dan tidak terlibat dalam kegiatan politik maupun aksi protes setempat," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dikutip Sindonews pada Senin (11/11/2019).
"Bagi Anda yang berencana akan bepergian ke Bolivia, kami mengimbau Anda untuk mempertimbangkan kembali rencana Anda sampai situasi kembali normal. Apabila Anda membutuhkan bantuan, hubungi KBRI Lima di nomor +511 222 0308 atau +511 222 03909 atau melalui Tombol Darurat aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri Indonesia," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Presiden Bolivia, Evo Morales mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah militer dan polisi negara itu menekan pemimpin itu untuk mundur di tengah-tengah protes mematikan di seluruh negeri. Setelah pengunduran diri Morales, Wakil Presiden Bolivia Alvaro Marcelo García Linera juga mengajukan pengunduran dirinya.
Pemimpin oposisi Bolivia, Luis Fernando Camacho kemudian menuturkan bahwa polisi telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Evo Morales. "Sudah dikonfirmasi! Sudah dikeluarkan surat perintah untuk menahan Morales! Polisi dan militer sedang mencarinya di Chapare," kata Camacho.
Terkait surat penangkapan tersebut, Morales mengatakan hal tersebut adalah sesuatu yang ilegal. Dia juga mengatakan bahwa sekelompok orang menyerang rumahnya, tidak lama setelah dia mengundurkan diri.
"Kami mengimbau Anda yang berada di Bolivia untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa, menjauhi tempat unjuk rasa, dan tidak terlibat dalam kegiatan politik maupun aksi protes setempat," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dikutip Sindonews pada Senin (11/11/2019).
"Bagi Anda yang berencana akan bepergian ke Bolivia, kami mengimbau Anda untuk mempertimbangkan kembali rencana Anda sampai situasi kembali normal. Apabila Anda membutuhkan bantuan, hubungi KBRI Lima di nomor +511 222 0308 atau +511 222 03909 atau melalui Tombol Darurat aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri Indonesia," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Presiden Bolivia, Evo Morales mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah militer dan polisi negara itu menekan pemimpin itu untuk mundur di tengah-tengah protes mematikan di seluruh negeri. Setelah pengunduran diri Morales, Wakil Presiden Bolivia Alvaro Marcelo García Linera juga mengajukan pengunduran dirinya.
Pemimpin oposisi Bolivia, Luis Fernando Camacho kemudian menuturkan bahwa polisi telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Evo Morales. "Sudah dikonfirmasi! Sudah dikeluarkan surat perintah untuk menahan Morales! Polisi dan militer sedang mencarinya di Chapare," kata Camacho.
Terkait surat penangkapan tersebut, Morales mengatakan hal tersebut adalah sesuatu yang ilegal. Dia juga mengatakan bahwa sekelompok orang menyerang rumahnya, tidak lama setelah dia mengundurkan diri.
(esn)