Korban Tewas Demonstrasi Irak Tembus 70 Orang
A
A
A
BAGHDAD - Komisi HAM Parlemen Irak menuturkan bahwa jumlah korban tewas akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan di negara itu menembus angka 70 orang. Total, sejauh ini jumlah korban tewas mencapai 73 orang.
"Lebih dari 3.000 orang juga terluka sejak protes terhadap pengangguran kronis, pelayanan publik yang buruk, dan korupsi yang meluas meletus di Ibu Kota Baghdad pada Selasa," kata komisi itu.
"Sebanyak 540 demonstran telah ditangkap, di mana 200 diantaranya saat ini masih berada di dalam penjara," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (5/10/2019).
Sementara itu, sebelumnya Moqtada al-Sadr, seorang ulama dan pemimpin politik populis yang memiliki banyak pengikut di Irak menyerukan agar pemerintahan Perdana Menteri Adil Abdul-Mahdi mengundurkan diri.
Dia mengatakan, pemilihan baru harus segera diadakan. "Hormati darah Irak melalui pengunduran diri pemerintah dan persiapan untuk pemilihan awal yang diawasi oleh pemantau internasional," tegas al-Sadr.
Meski Mahdi telah menyerukan agar rakyat Irak tenang, namun pengunjuk rasa mencemooh janjinya tentang reformasi politik. Intervensi Sadr tampaknya akan mendorong warga Irak untuk melanjutkan demonstrasi hingga pemerintah mundur.
"Lebih dari 3.000 orang juga terluka sejak protes terhadap pengangguran kronis, pelayanan publik yang buruk, dan korupsi yang meluas meletus di Ibu Kota Baghdad pada Selasa," kata komisi itu.
"Sebanyak 540 demonstran telah ditangkap, di mana 200 diantaranya saat ini masih berada di dalam penjara," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (5/10/2019).
Sementara itu, sebelumnya Moqtada al-Sadr, seorang ulama dan pemimpin politik populis yang memiliki banyak pengikut di Irak menyerukan agar pemerintahan Perdana Menteri Adil Abdul-Mahdi mengundurkan diri.
Dia mengatakan, pemilihan baru harus segera diadakan. "Hormati darah Irak melalui pengunduran diri pemerintah dan persiapan untuk pemilihan awal yang diawasi oleh pemantau internasional," tegas al-Sadr.
Meski Mahdi telah menyerukan agar rakyat Irak tenang, namun pengunjuk rasa mencemooh janjinya tentang reformasi politik. Intervensi Sadr tampaknya akan mendorong warga Irak untuk melanjutkan demonstrasi hingga pemerintah mundur.
(esn)