China Ingin Akhiri Perang Dagang dengan Amerika Serikat

Selasa, 27 Agustus 2019 - 08:09 WIB
China Ingin Akhiri Perang...
China Ingin Akhiri Perang Dagang dengan Amerika Serikat
A A A
BEJING - China ingin mengakhiri perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) melalui negosiasi dan menentang eskalasi konflik. Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He mengungkapkan sikap itu kemarin. Liu merupakan pemimpin delegasi perundingan dagang dengan Washington.

Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu meningkat pada Jumat (23/8) saat kedua pihak saling mengancam menaikkan tarif. Presiden AS Donald Trump mengumumkan penambahan tarif sebesar USD550 milair pada sejumlah produk China pada Jumat (23/8), beberapa jam setelah Beijing mengumumkan tarif balasan sebesar USD75 miliar untuk produk AS.

Meski demikian, Trump tampak bersikap lebih tenang pada Minggu (25/8) terkait ancamannya memerintahkan perusahaan-perusahaan AS keluar dari China. Liu berbicara di konferensi teknologi di Chongqing, China, bahwa tak ada satu pihak pun yang diuntungkan dari perang dagang.

“Kami ingin menyelesaikan itu itu melalui konsultasi dan kerja sama dalam sikap yang tenang dan menentang eskalasi perang dagang,” kata Liu yang merupakan penasehat ekonomi Presiden China Xi Jinping, dilansir Reuters. “Kami yakin eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS atau kepentingan warga dunia,” papar Liu.

Liu menjelaskan, perusahaan-perusahaan AS sangat disambut di China dan akan diperlakukan baik. “Kami menyambut perusahaan-perusahaan dari penjuru dunia, termasuk AS, untuk berinvestasi dan beroperasi di China,” ujar dia.

“Kami akan terus menciptakan lingkungan investasi yang baik, melindungi hak kekayaan intelektual, mempromosikan pembangunan industri cerdas dengan membuka pasar kami, menentang blokade teknologi dan proteksionisme, serta terus melindungi jaringan suplai sepenuhnya,” ungkap Liu.

Belum jelas bagaimana Trump akan memaksa perusahaan-perusahaan AS meninggalkan China. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan Trump dapat memerintahkan perusahaan-perusahaan keluar dari China sesuai Undang-undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional jika presiden AS mendeklarasikan darurat nasional.

Perang dagang telah merusak pertumbuhan global, menyulitkan aliansi dan memicu kekhawatiran pasar bahwa ekonomi global akan mengalami resesi. Bursa global terguncang kemarin setelah berbagai langkah terbaru. Adapun mata uang yuan China turun ke level terendah dalam 11 tahun. Para investor juga mengalihkan modal ke obligasi pemerintah dan emas.

Surat kabar China Daily menyatakan AS tidak akan pernah diizinkan mengontrol nasib China. “Sudah jelas bahwa perang tarif pemerintahan ini terhadap China dimotivasi politik. Apa yang Washington inginkan dari mitra dagang terbesarnya adalah untuk memainkan biola kedua dan melakukan seperti keinginannya,” ungkap tajuk yang ditulis China Daily.

Trump menanggapi seruan China untuk negosiasi dengan tenang dalam mengakhiri perang dagang. Menurut Trump, seruan Beijing itu pesan yang positif dan harus diterapkan pada situasi di Hong Kong. Presiden AS juga menyatakan pemerintahannya tidak senang dengan cara Organisasi Perdagangan Dunia (WHO) menangani konflik dagang tapi AS sekarang diperlakukan lebih baik.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6278 seconds (0.1#10.140)