Miliarder Paling Dicari AS Ditangkap di Meksiko setelah Buron 4 Tahun
A
A
A
ORANGE COUNTY - Seorang miliarder Amerika Serikat (AS) kelahiran Inggris yang melarikan diri selama lebih dari empat tahun telah ditangkap di Meksiko. Miliarder yang masuk daftar orang paling dicari otoritas penegak hukum Amerika atas tuduhan mencekik istrinya hingga tewas.
Peter Chadwick telah diekstradisi ke AS untuk diadili atas pembunuhan istrinya di rumah mereka di California pada 2012.
Chadwick, 55, telah menjadi warga negara AS setelah dinaturalisasi. Dia ditangkap di dekat Mexico City berkat sebuah informasi setelah pihak berwenang Amerika menawarkan hadiah USD 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
"Hari ini manis. Kami menangkap seorang buron di Daftar Orang Paling Dicari Amerika," kata jaksa distrik Orange County, Todd Spitzer, hari Selasa yang dilansir AP, Rabu (7/8/2019).
"Jangan lupa itu pahit—ada seorang korban, istri yang penuh kasih berusia 21 tahun, seorang ibu dari tiga anak," lanjut dia.
Pada 2012, Chadwick menelepon polisi dan mengklaim bahwa seorang handyman (tukang) telah membunuh istrinya, Quee Choo Lim, sebelum menyandera dia.
Chadwick mengatakan si pembunuh memaksanya untuk pergi ke Meksiko untuk membuang mayat korban.
Tetapi petugas kepolisian AS yang menangkap Chadwick beberapa mil di utara perbatasan AS melihat ada bekas goresan di lehernya dan bekas darah kering di bawah kuku jarinya.
Mereka menemukan tempat kejadian perkara di rumah pasangan itu dan tersangka akhirnya membawa para petugas polisi ke tempat sampah di dekat San Diego, California, tempat ia menyembunyikan mayat korban.
Chadwick diduga mencekik istrinya dalam perselisihan tentang konsekuensi keuangan dari perceraian yang mungkin terjadi.
Chadwick, yang mengumpulkan kekayaannya melalui bisnis real estate, dibebaskan pada Desember 2012 dengan jaminan USD1 juta dan menyerahkan paspor AS dan Inggris-nya.
Namun pada tahun 2015, ia melarikan diri. Pelariannya itu diduga terinspirasi buku-buku yang menjelaskan bagaimana mengubah identitasnya dan hidup dalam pelarian.
Seorang perwiran polisi, David Singer, mengatakan Chadwick mencoba menipu polisi dengan meninggalkan petunjuk yang mengindikasikan dia melarikan diri ke Kanada.
Setelah ada tawaran hadiah USD100.000 dari otoritas penegak hukum AS untuk informasi yang mengarah pada jejak Chadwick, petunjuk mulai diperoleh polisi bahwa dia berada di Meksiko.
Chadwick memiliki dokumen identitas palsu dan tinggal di sebuah apartemen besar di Puebla, sebuah kota dekat Mexico City yang populer untuk ekspatriat AS.
Proses pra-sidang akan dimulai Rabu waktu Amerika. Jika terbukti bersalah, Chadwick bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Peter Chadwick telah diekstradisi ke AS untuk diadili atas pembunuhan istrinya di rumah mereka di California pada 2012.
Chadwick, 55, telah menjadi warga negara AS setelah dinaturalisasi. Dia ditangkap di dekat Mexico City berkat sebuah informasi setelah pihak berwenang Amerika menawarkan hadiah USD 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
"Hari ini manis. Kami menangkap seorang buron di Daftar Orang Paling Dicari Amerika," kata jaksa distrik Orange County, Todd Spitzer, hari Selasa yang dilansir AP, Rabu (7/8/2019).
"Jangan lupa itu pahit—ada seorang korban, istri yang penuh kasih berusia 21 tahun, seorang ibu dari tiga anak," lanjut dia.
Pada 2012, Chadwick menelepon polisi dan mengklaim bahwa seorang handyman (tukang) telah membunuh istrinya, Quee Choo Lim, sebelum menyandera dia.
Chadwick mengatakan si pembunuh memaksanya untuk pergi ke Meksiko untuk membuang mayat korban.
Tetapi petugas kepolisian AS yang menangkap Chadwick beberapa mil di utara perbatasan AS melihat ada bekas goresan di lehernya dan bekas darah kering di bawah kuku jarinya.
Mereka menemukan tempat kejadian perkara di rumah pasangan itu dan tersangka akhirnya membawa para petugas polisi ke tempat sampah di dekat San Diego, California, tempat ia menyembunyikan mayat korban.
Chadwick diduga mencekik istrinya dalam perselisihan tentang konsekuensi keuangan dari perceraian yang mungkin terjadi.
Chadwick, yang mengumpulkan kekayaannya melalui bisnis real estate, dibebaskan pada Desember 2012 dengan jaminan USD1 juta dan menyerahkan paspor AS dan Inggris-nya.
Namun pada tahun 2015, ia melarikan diri. Pelariannya itu diduga terinspirasi buku-buku yang menjelaskan bagaimana mengubah identitasnya dan hidup dalam pelarian.
Seorang perwiran polisi, David Singer, mengatakan Chadwick mencoba menipu polisi dengan meninggalkan petunjuk yang mengindikasikan dia melarikan diri ke Kanada.
Setelah ada tawaran hadiah USD100.000 dari otoritas penegak hukum AS untuk informasi yang mengarah pada jejak Chadwick, petunjuk mulai diperoleh polisi bahwa dia berada di Meksiko.
Chadwick memiliki dokumen identitas palsu dan tinggal di sebuah apartemen besar di Puebla, sebuah kota dekat Mexico City yang populer untuk ekspatriat AS.
Proses pra-sidang akan dimulai Rabu waktu Amerika. Jika terbukti bersalah, Chadwick bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
(mas)