Inggris Tegaskan Tidak Sepaham Dengan AS Soal Iran
A
A
A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengatakan meskipun Amerika Serikat (AS) adalah sekutu terdekat Inggris, London tidak setuju tentang bagaimana Washington menangani krisis Iran.
Berbicara paska melakukan pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) di Brussels, Hunt mengatakan meski kecil, masih ada kesempatan dan waktu untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.
"Iran masih beberapa tahun lagi dari mengembangkan bom nuklir. Masih ada beberapa penutupan, tetapi ada "jendela kecil" untuk menjaga kesepakatan tetap hidup," kata Hunt dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (15/7).
Pertemuan Brussel akan berupaya menyempurnakan cara meyakinkan Iran dan AS untuk mengurangi ketegangan dan memulai dialog di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan 2015 hampir runtuh.
Terkait AS dan Iran, sebelumnya Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan Iran siap melakukan perundingan dengan AS jika Washington mencabut sanksi. Selain itu, ungkap Rouhani, AS juga harus segera menghentikan kebijakan intimidasi mereka.
“Kami selalu siap untuk negosiasi. Saya memberi tahu Anda (AS) saat ini dan saat ini untuk meninggalkan intimidasi dan mencabut sanksi dan kembali ke logika dan kebijaksanaan. Kami siap," ucap Rouhani.
Rouhani kemudian mengatakan bahwa Iran telah mengubah pendekatannya dari kesabaran strategis menjadi tindakan timbal balik dan akan menanggapi dengan baik segala langkah Washington terkait dengan kesepakatan nuklir.
Berbicara paska melakukan pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) di Brussels, Hunt mengatakan meski kecil, masih ada kesempatan dan waktu untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.
"Iran masih beberapa tahun lagi dari mengembangkan bom nuklir. Masih ada beberapa penutupan, tetapi ada "jendela kecil" untuk menjaga kesepakatan tetap hidup," kata Hunt dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (15/7).
Pertemuan Brussel akan berupaya menyempurnakan cara meyakinkan Iran dan AS untuk mengurangi ketegangan dan memulai dialog di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan 2015 hampir runtuh.
Terkait AS dan Iran, sebelumnya Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan Iran siap melakukan perundingan dengan AS jika Washington mencabut sanksi. Selain itu, ungkap Rouhani, AS juga harus segera menghentikan kebijakan intimidasi mereka.
“Kami selalu siap untuk negosiasi. Saya memberi tahu Anda (AS) saat ini dan saat ini untuk meninggalkan intimidasi dan mencabut sanksi dan kembali ke logika dan kebijaksanaan. Kami siap," ucap Rouhani.
Rouhani kemudian mengatakan bahwa Iran telah mengubah pendekatannya dari kesabaran strategis menjadi tindakan timbal balik dan akan menanggapi dengan baik segala langkah Washington terkait dengan kesepakatan nuklir.
(esn)