Lavrov: Rusia Tidak Tertarik Memanaskan Situasi Sekitar Iran
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan Moskow tidak tertarik untuk memanaskan situasi di sekitar Iran. Lavrov lalu mengatakan Rusia mengharapkan Iran untuk menunjukkan pengekangan dan menekankan bahwa Teheran tidak melanggar ketentuan perjanjian yang ada.
"Kami tentu saja tidak tertarik dengan situasi di sekitar Iran dan di kawasan itu, secara umum, semakin memanas," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/7).
"Kami berharap Iran menunjukkan sikap menahan diri, tetapi kami tidak dapat menutup mata terhadap fakta-fakta obyektif, dan faktanya adalah Iran, ketika mulai memperkaya uranium di atas 3,67 persen menjadi lima persen untuk permulaan tidak melanggar NPT, Perjanjian Perlindungan dengan IAEA, atau protokol tambahan untuk perjanjian," sambungnya.
Lavrov kemudian mengatakan Moskow siap untuk berpartisipasi dalam pertemuan tingkat menteri antara Iran dan lima mediator internasional PBB, takni Rusia, China, Inggris, Jerman dan Prancis, mengenai situasi di sekitar kesepakatan nuklir, segera setelah perjanjian khusus mengenai masalah tercapai.
"Ada saran untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri. Kami akan siap untuk itu, tetapi ada pemahaman bahwa pertemuan seperti itu harus diadakan setelah kesepakatan spesifik tercapai, yang kami belum lihat," ucapnya.
"Untuk mengatasi ketegangan yang ada, semua peserta kesepakatan harus melanjutkan kepatuhan terhadap kesepakatan. Jika kolega kami dari Amerika Serikat dan kolega lain, khususnya dari Israel, memiliki pertanyaan ke Iran terkait program misilnya dan kebijakan regionalnya, apa pun dapat dibahas," tukasnya.
"Kami tentu saja tidak tertarik dengan situasi di sekitar Iran dan di kawasan itu, secara umum, semakin memanas," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/7).
"Kami berharap Iran menunjukkan sikap menahan diri, tetapi kami tidak dapat menutup mata terhadap fakta-fakta obyektif, dan faktanya adalah Iran, ketika mulai memperkaya uranium di atas 3,67 persen menjadi lima persen untuk permulaan tidak melanggar NPT, Perjanjian Perlindungan dengan IAEA, atau protokol tambahan untuk perjanjian," sambungnya.
Lavrov kemudian mengatakan Moskow siap untuk berpartisipasi dalam pertemuan tingkat menteri antara Iran dan lima mediator internasional PBB, takni Rusia, China, Inggris, Jerman dan Prancis, mengenai situasi di sekitar kesepakatan nuklir, segera setelah perjanjian khusus mengenai masalah tercapai.
"Ada saran untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri. Kami akan siap untuk itu, tetapi ada pemahaman bahwa pertemuan seperti itu harus diadakan setelah kesepakatan spesifik tercapai, yang kami belum lihat," ucapnya.
"Untuk mengatasi ketegangan yang ada, semua peserta kesepakatan harus melanjutkan kepatuhan terhadap kesepakatan. Jika kolega kami dari Amerika Serikat dan kolega lain, khususnya dari Israel, memiliki pertanyaan ke Iran terkait program misilnya dan kebijakan regionalnya, apa pun dapat dibahas," tukasnya.
(esn)