Tegaskan Komitmen Kemitraan Strategis, RI-Inggris Gelar Forum Kerjasama
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Inggris dilaporkan telah menggelar Forum Kemitraan di London. Forum ini, menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi adalah penegasan dari kemitraan strategis kedua negara.
“Partnership Forum Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kemitraan bilateral di masa mendatang," kata Retno, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indoneia yang diterima Sindonews pada Selasa (18/6).
Dalam Forum tersebut, Retno bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi melakukan pembahasan dengan Wakil Perdana Menteri Inggris, David Lidington dan Menteri Urusan Asia Pasifik Inggris, Mark Field.
Indonesia dan Inggris, dalam pertemuan tersebut menyepakati penguatan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk dukungan Inggris dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kerja sama di bidang pendidikan.
“Pertemuan memberikan perhatian terhadap peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan siber," ucap Retno.
Selain membahas kerja sama pendidikan, kedua belah pihak juga membahas sektor prioritas kerja sama lainnya seperti, potensi kerja sama ekonomi dan perjanjian perdagangan di antara kedua negara pasca rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE).
Inggris juga menegaskan kembali posisi indonesia sebagai mitra strategis Inggris terutama dalam penanganan isu pemberantasan terorisme dan isu-isu perubahan iklim serta kecenderungan peningkatan intoleransi di dunia.
Selain itu, pertemuan itu juga menyepakati untuk merevitalisasi Joint Working Group on Creative Economy, untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif antar kedua negara.
Sebagai bentuk realisasi kerja sama isu prioritas, diteken nota kesepahaman di bidang kerja sama maritim. Nota kesepahaman tersebut menyepakati pembentukan Bilateral Maritime Forum (BMF). BMF akan menjadi wadah pertemuan peningkatan kerja sama dalam bidang isu-isu maritim, yang sejalan dengan prioritas Pemerintah khususnya dalam kaitan Global Maritime Fulcrum.
“Saya juga secara khusus mengangkat berbagai isu internasional yang menjadi kepentingan bersama antara lain Palestina, Afghanistan dan Rakhine State.” tukas Retno.
“Partnership Forum Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kemitraan bilateral di masa mendatang," kata Retno, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indoneia yang diterima Sindonews pada Selasa (18/6).
Dalam Forum tersebut, Retno bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi melakukan pembahasan dengan Wakil Perdana Menteri Inggris, David Lidington dan Menteri Urusan Asia Pasifik Inggris, Mark Field.
Indonesia dan Inggris, dalam pertemuan tersebut menyepakati penguatan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk dukungan Inggris dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kerja sama di bidang pendidikan.
“Pertemuan memberikan perhatian terhadap peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan siber," ucap Retno.
Selain membahas kerja sama pendidikan, kedua belah pihak juga membahas sektor prioritas kerja sama lainnya seperti, potensi kerja sama ekonomi dan perjanjian perdagangan di antara kedua negara pasca rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE).
Inggris juga menegaskan kembali posisi indonesia sebagai mitra strategis Inggris terutama dalam penanganan isu pemberantasan terorisme dan isu-isu perubahan iklim serta kecenderungan peningkatan intoleransi di dunia.
Selain itu, pertemuan itu juga menyepakati untuk merevitalisasi Joint Working Group on Creative Economy, untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif antar kedua negara.
Sebagai bentuk realisasi kerja sama isu prioritas, diteken nota kesepahaman di bidang kerja sama maritim. Nota kesepahaman tersebut menyepakati pembentukan Bilateral Maritime Forum (BMF). BMF akan menjadi wadah pertemuan peningkatan kerja sama dalam bidang isu-isu maritim, yang sejalan dengan prioritas Pemerintah khususnya dalam kaitan Global Maritime Fulcrum.
“Saya juga secara khusus mengangkat berbagai isu internasional yang menjadi kepentingan bersama antara lain Palestina, Afghanistan dan Rakhine State.” tukas Retno.
(esn)