Serangan Bom Sri Lanka, 40 Orang Ditangkap

Rabu, 24 April 2019 - 00:37 WIB
Serangan Bom Sri Lanka, 40 Orang Ditangkap
Serangan Bom Sri Lanka, 40 Orang Ditangkap
A A A
KOLOMBO - Pihak kepolisian Sri Lanka telah menangkap 40 orang tersangka terkait serangan bom pada akhir pekan lalu. Salah satunya adalah pengemudi sebuah van yang didugan digunakan oleh para pembom bunuh diri yang terlibat dalam pemboman Minggu Paskah yang mematikan, dan pemilik rumah tempat beberapa dari para tersangka tinggal.

Presiden Sri Lanka memberikan militer kekuasaan penuh untuk menahan dan menangkap para tersangka, sebuah kekuatan yang digunakan selama perang saudara 26 tahun tetapi ditarik ketika berakhir pada tahun 2009.

Sementara itu korban tewas akibat serangan bom pada hari Minggu naik menjadi 310, juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara mengatakan seperti dikutip dari New Zealand Herald, Rabu (24/4/2019).

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menyatakan hari Senin sebagai hari berkabung. Sedangkan pihak berwenang Sri Lanka berencana untuk memberik pengarahan kepada para diplomat asing dan menerima bantuan dari FBI serta badan intelijen asing lainnya setelah para pejabat mengungkapkan pada Senin bahwa peringatan telah diterima beberapa minggu yang lalu tentang kemungkinan serangan oleh kelompok Muslim radikal yang dituding sebagai penyebab pertumpahan darah.

Enam serangan yang hampir bersamaan - pada tiga gereja dan tiga hotel mewah - serta tiga ledakan terkait pada hari Minggu adalah kekerasan paling mematikan di Sri Lanka dalam satu dekade.

Pemerintah memblokir sebagian besar media sosial untuk mengurangi hoaks. Bahkan setelah semalam, jam malam nasional dicabut, jalan-jalan di Kolombo sebagian besar tetap sepi dan toko-toko tutup ketika tentara bersenjata berjaga-jaga.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan dia khawatir pembantaian itu dapat memicu ketidakstabilan dan ia berjanji untuk memberikan semua kekuatan yang diperlukan dengan pasukan pertahanan untuk bertindak terhadap mereka yang bertanggung jawab.

Dalam indikasi ketegangan, tiga ledakan menyebabkan kepanikan tetapi tampaknya tidak ada korban luka pada hari Senin ketika polisi menjinakkan bom di dalam sebuah van yang diparkir di dekat salah satu gereja. Lusinan detonator ditemukan di dekat depot bus utama Kolombia, tetapi para pejabat menolak mengatakan apakah itu terkait dengan serangan pada akhir pekan lalu.

Di Bandara Internasional Bandaranaike di luar Kolombo kemarin, anjing polisi mengendus-endus peledak di luar. Di pos pemeriksaan pinggir jalan di bandara, petugas keamanan memeriksa mobil dan menanyai pengemudi.

Kurangnya akses media sosial berkontribusi pada kebingungan dan tidak bisa berbuat banyak untuk meyakinkan warga serta pengunjung bahwa bahaya telah berlalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)