Paus Sentil Trump Soal Tembok Perbatasan untuk Usir Migran

Selasa, 02 April 2019 - 08:37 WIB
Paus Sentil Trump Soal...
Paus Sentil Trump Soal Tembok Perbatasan untuk Usir Migran
A A A
VATIKAN - Pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia, Paus Francis, mengkritik pembangunan tembok di perbatasan untuk mengusir migran. Menurutnya, para pemimpin politik yang menginginkan tembok dan penghalang lain untuk mencegah migran akan berakhir menjadi tahanan dari tembok yang mereka bangun.

Paus membuat komentar itu di atas pesawat yang kembali dari Maroko sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang migrasi secara umum dan tentang ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menutup perbatasan selatan dengan Meksiko.

"Pembangun tembok, baik yang terbuat dari kawat silet atau batu bata, akan berakhir menjadi tahanan dari tembok yang mereka bangun," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/4/2019).

Paus Francis, yang tidak menyebut Trump dalam tanggapannya, telah terlibat perang argumen dengan Presiden AS itu sebelum permasalahan migrasi, yang merupakan tema dari beberapa pertanyaan di pesawat serta selama perjalanan ke Maroko.

Trump telah mengumumkan keadaan darurat nasional untuk membenarkan pengalihan uang yang diperuntukkan bagi militer guna membangun tembok perbatasan AS-Meksiko yang dijanjikannya.

"Saya menyadari bahwa dengan masalah (migrasi) ini, pemerintah memiliki 'kentang panas' di tangannya, tetapi harus diselesaikan secara berbeda, secara manusiawi, bukan dengan kawat berduri," kata Paus kelahiran Argentina itu di pesawat.

Berbicara kepada para pemimpin Maroko pada hari Sabtu, Paus Francis mengatakan bahwa masalah migrasi tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan hambatan fisik tetapi sebaliknya membutuhkan keadilan sosial dan memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi dunia.

"Dengan rasa takut, kita tidak akan bergerak maju, dengan tembok, kita akan tetap tertutup di dalam tembok ini," ujarnya.

Selain AS, masalah migrasi telah kembali mengemuka dalam debat politik nasional di sejumlah negara Afrika Utara dan Eropa.

Di pesawat, Paus Francis mengulangi beberapa poin penting dari pandangannya tentang migrasi.

Ia mengatakan negara-negara kaya harus membantu menghilangkan akar penyebab migrasi seperti kemiskinan, perang, dan ketidakstabilan politik.

"Para migran harus diterima, dilindungi, dan diintegrasikan dan jika suatu negara tidak dapat menangani jumlahnya, para migran tersebut harus didistribusikan di antara negara-negara lain," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)