Iran Kecam Keputusan Inggris Terkait Hizbullah
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran melemparkan kecaman keras terhadap Inggris, setelah Parlemen Negeri Tiga Singa itu menyetujui untuk melarang dan memasukan sayap politik Hizbullah dalam daftar teroris. Teheran menyebut keputusan ini sebagai aksi tidak bertanggung jawab.
"Tindakan Inggris yang tidak bertanggung jawab, tidak hanya gagal membantu meningkatkan stabilitas dan keamanan di Lebanon, tetapi juga cenderung mengabaikan kelompok besar dan perwakilan hukumnya di negara merdeka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi.
"Hizbullah adalah badan sosial dan populer yang menikmati kehadiran konstruktif dan aktif di Libanon, seperti partai-partai lain di negara itu, berpartisipasi dalam pemilihan dan melakukan kegiatan resmi," sambungnya.
Qasemi, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3), menambahkan bahwa Iran menganggap Hizbullah sebagai organisasi yang sah.
Sementara itu, sebelumnya Hizbullah turut mengecam kepurusan Inggris dan menyebut keputusan tersebut sebagai upaya London menyenangkan Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan mereka gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel dan menggambarkan langkah Inggris sebagai penghinaan terhadap perasaan, simpati dan kehendak rakyat Lebanon yang mempertimbangkan Hizbullah sebagai kekuatan politik dan populer utama.
"Hizbullah melihat dalam keputusan ini bentukna kepatuhan kepada pemerintah AS, mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris hanyalah pengikut dalam pelayanan tuannya di Amerika," kata Hizbullah.
"Tindakan Inggris yang tidak bertanggung jawab, tidak hanya gagal membantu meningkatkan stabilitas dan keamanan di Lebanon, tetapi juga cenderung mengabaikan kelompok besar dan perwakilan hukumnya di negara merdeka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi.
"Hizbullah adalah badan sosial dan populer yang menikmati kehadiran konstruktif dan aktif di Libanon, seperti partai-partai lain di negara itu, berpartisipasi dalam pemilihan dan melakukan kegiatan resmi," sambungnya.
Qasemi, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3), menambahkan bahwa Iran menganggap Hizbullah sebagai organisasi yang sah.
Sementara itu, sebelumnya Hizbullah turut mengecam kepurusan Inggris dan menyebut keputusan tersebut sebagai upaya London menyenangkan Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan mereka gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel dan menggambarkan langkah Inggris sebagai penghinaan terhadap perasaan, simpati dan kehendak rakyat Lebanon yang mempertimbangkan Hizbullah sebagai kekuatan politik dan populer utama.
"Hizbullah melihat dalam keputusan ini bentukna kepatuhan kepada pemerintah AS, mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris hanyalah pengikut dalam pelayanan tuannya di Amerika," kata Hizbullah.
(esn)