Jerman Depak Jet Siluman F-35, Pilih F/A-18 atau Eurofighter

Jum'at, 01 Februari 2019 - 09:18 WIB
Jerman Depak Jet Siluman F-35, Pilih F/A-18 atau Eurofighter
Jerman Depak Jet Siluman F-35, Pilih F/A-18 atau Eurofighter
A A A
BERLIN - Jerman mendepak pesawat jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin dari lelang tender untuk menggantikan pesawat tempur Tornado-nya yang sudah tua. Negara Eropa itu kini akan memilih F/A-18 Boeing atau pesawat tempur Eurofighter Airbus.

Sumber-sumber di Kementerian Pertahanan pada hari Kamis mengonfirmasi tersingkirnya jet tempur Lockheed Martin tersebut dari lelang tender bernilai miliaran Euro.

Salah satu sumber mengatakan kementerian akan membuat keputusan akhir setelah menerima informasi terperinci dari Boeing dan Airbus tentang pesawat yang akan dipilih. Pesawat terpilih harus mampu membawa senjata nuklir Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi kewajiban Jerman terhadap NATO.

Belum ada jadwal resmi untuk pengumuman yang akan disampaikan Kementerian Pertahanan Jerman. Proses pengumuman itu butuh waktu karena pemerintah AS harus mengesahkan kedua jet yang bersaing dalam tender untuk membawa senjata nuklir.

Jerman memiliki 85 jet Tornado yang operasional, tetapi tidak semua dilengkapi peralatan untuk membawa senjata nuklir.

Angkatan Udara Jerman juga akan bergerak maju dengan rencana yang telah lama ditunggu-tunggu untuk menggantikan 33 jet Eurofighter tertuanya, yang sekarang digunakan untuk patroli udara atau pun pelatihan.

Sumber yang mengetahui lelang tender mengatakan ada pesanan senilai hingga 3 miliar Euro (USD3,4 miliar) untuk Airbus.

Sementara iu, dalam memasarkan F/A-18, Boeing telah menggarisbawahi tingkat kesiapan yang tinggi, biaya yang relatif rendah dan kemampuan serangan elektronik yang kuat. Argumen itu telah menggema di kalangan militer setempat.

Keputusan Kementerian Pertahanan Jerman menandai kemunduran besar bagi Lockheed Martin, pembuat senjata top AS, yang berharap dapat menambah penjualan jet tempur F-35-nya ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Belgia.

Kepala staf angkatan udara Jerman dipecat tahun lalu setelah dia menyatakan preferensi yang jelas untuk F-35. Kementerian pertahanan mengatakan bahwa mereka menyukai "solusi Eropa".

Airbus yakin bahwa jet tempurnya menawarkan prospek risiko terendah untuk mengganti jet Tornado Jerman yang sudah uzur.

Pihak Lockheed Martin, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/2/2019), mengaku belum secara resmi diberitahu tentang keputusan Jerman. Sedangkan Boeing menolak berkomentar, seperti halnya kedutaan AS di Berlin.

Partai Demokrat Sosial (SPD) Jerman, mitra junior di koalisi Kanselir Angela Merkel yang berkuasa, telah menentang setiap keputusan yang tergesa-gesa dalam membeli pesawat AS. Partai itu menuntut studi lebih lanjut.

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen, seorang politisi konservatif, telah menjanjikan keputusan mengenai rencana pengadaan jet tempur baru pada akhir tahun 2018, tetapi kementeriannya terperosok dalam skandal mengenai penggunaan konsultan luar dan masalah lainnya.

Para pejabat militer berpendapat bahwa Tornado, yang mulai beroperasi pada tahun 1983, perlu penggantian segera karena meningkatnya biaya perawatan. Sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan harganya bisa sekitar 8 miliar Euro untuk menjaga pesawat itu terbang melampaui tahun 2030.

Paris, mitra terdekat Berlin, telah memperingatkan bahwa membeli F-35 secara khusus dapat menggagalkan rencana untuk mengembangkan pesawat tempur baru Prancis-Jerman pada tahun 2040.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3302 seconds (0.1#10.140)