Berang Dituding Dalang Serangan Siber, China Sebut AS Arogan dan Egois

Sabtu, 22 Desember 2018 - 00:33 WIB
Berang Dituding Dalang...
Berang Dituding Dalang Serangan Siber, China Sebut AS Arogan dan Egois
A A A
BEIJING - China menyebut Amerika Serikat (AS) arogan dan egois setelah dua warganya dituduh mencuri rahasia dagang Amerika dan informasi sensitif lainnya atas nama badan intelijen Beijing.

"Pemerintah China tidak pernah berpartisipasi atau mendukung siapa pun dalam mencuri rahasia perdagangan dengan cara apa pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/12/2018).

Ia pun menuduh AS merusak perkembangan negara lain untuk mempertahankan hegemoninya sendiri.

"AS adalah negara adidaya dunia, dan itu cukup arogan dan egois," ujarnya saat konferensi pers reguler.

Sebelumnya Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap warga negara Cina, Zhu Hua dan Zhang Shilong, karena diduga melakukan kampanye cyberpionase yang luas terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan besar.

Selain dugaan infiltrasi AS, Zhu dan Hua juga dituduh meretas komputer yang terkait dengan perusahaan di setidaknya 11 negara lain, termasuk Jepang, Inggris dan India.

Lebih dari 90 persen kasus spionase ekonomi Departemen Kehakiman selama tujuh tahun terakhir melibatkan China, kata Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, dan lebih dari dua-pertiga kasus rahasia perdagangan terkait dengan negara tersebut.

"Para aktor yang disponsori negara China adalah pelaku paling aktif dari spionase ekonomi," kata Direktur FBI, Chris Wray dalam mengumumkan kasus tersebut. "Meskipun kami menyambut persaingan yang adil, kami tidak dapat dan tidak akan mentolerir peretasan ilegal, mencuri atau menipu."

Menanggapi hal itu, Hua mengatakan: "Mereka percaya bahwa kebohongan yang diulang seribu kali akan menjadi kebenaran, tetapi saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa kebohongan masih tetap kebohongan bahkan setelah itu diulang sepuluh ribu kali."

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikeluarkan Jumat pagi, ia mengatakan bahwa AS "mengarang fakta."

Keberadaan Zhu dan Zhang tidak jelas. China sendiri tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.

Surat dakwaan mengatakan pasangan itu bekerja untuk Huaying Haitai Science and Technology Development Company di Tianjin dan bertindak dalam hubungan dengan biro Departemen Keamanan Negara China di kota pelabuhan timur laut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5625 seconds (0.1#10.140)