Lavrov Tegaskan Rusia Tak Ingin Perang dengan Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Moskow tidak akan berperang melawan Ukraina, tetapi akan menanggapi dengan cara yang sama, jika Kiev melakukan provokasi di perbatasan dengan Crimea.
"Kami tidak akan berperang melawan Ukraina, saya berjanji," kata Lavrov saat melakukan wawancara dengan media setempat, seperti dilansir Tass pada Senin (17/12).
Dalam wawancara itu, dia kemudian menyebut bahwa Rusia tidak terlibat dalam perang di Donbass. Lavrov menegaskan, yang berperang adalah warga Ukraina yang tinggal di Donbass, yang berperang melawan rezim Ukraina, yang menurutnya memiliki semua karakteristik Nazi dan neo-Nazi.
Ketika ditanya mengapa Moskow tidak memutuskan hubungan dengan Kiev, Lavrov mengatakan hubungan Rusia dan Ukraina sejatinya sangat baik. Moskow, lanjut Lavrov hanya memiliki masalah dengan pemerintah Ukraina semata, bukan dengan warga dan bangsa Ukraina.
"Kami memiliki hubungan dengan negara Ukraina, negara Ukraina jauh lebih penting bagi kami daripada rezim itu, yang saat ini berkuasa berkat pengkhianatan Barat atas semua norma-norma hukum internasional dan perilaku internasional," ungkapnya.
"Orang-orang Ukraina tidak ada hubungannya dengan itu, dan saya yakin bahwa sebagian besar warga Ukraina menginginkan perdamaian ke negara mereka dan ingin menghapus rezim yang memalukan ini dan melanjutkan hubungan normal dengan Rusia," tukasnya.
"Kami tidak akan berperang melawan Ukraina, saya berjanji," kata Lavrov saat melakukan wawancara dengan media setempat, seperti dilansir Tass pada Senin (17/12).
Dalam wawancara itu, dia kemudian menyebut bahwa Rusia tidak terlibat dalam perang di Donbass. Lavrov menegaskan, yang berperang adalah warga Ukraina yang tinggal di Donbass, yang berperang melawan rezim Ukraina, yang menurutnya memiliki semua karakteristik Nazi dan neo-Nazi.
Ketika ditanya mengapa Moskow tidak memutuskan hubungan dengan Kiev, Lavrov mengatakan hubungan Rusia dan Ukraina sejatinya sangat baik. Moskow, lanjut Lavrov hanya memiliki masalah dengan pemerintah Ukraina semata, bukan dengan warga dan bangsa Ukraina.
"Kami memiliki hubungan dengan negara Ukraina, negara Ukraina jauh lebih penting bagi kami daripada rezim itu, yang saat ini berkuasa berkat pengkhianatan Barat atas semua norma-norma hukum internasional dan perilaku internasional," ungkapnya.
"Orang-orang Ukraina tidak ada hubungannya dengan itu, dan saya yakin bahwa sebagian besar warga Ukraina menginginkan perdamaian ke negara mereka dan ingin menghapus rezim yang memalukan ini dan melanjutkan hubungan normal dengan Rusia," tukasnya.
(esn)