Rusia Ancam Bombardir Basis Rudal AS di Eropa
A
A
A
MOSKOW - Kepala Staf Umum Militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov menuturkan jika Amerika Serikat (AS) akhirnya mundur dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF), maka langkah pertama yang akan diambil Moskow adalah menargetkan semua basis rudal AS di Eropa.
"Sebagai profesional militer, Anda harus memahami bahwa bukan wilayah AS, tetapi negara-negara yang mengakomodasi sistem jarak menengah dan jarak pendek rudal AS yang akan menjadi sasaran langkah-langkah responsif Rusia," kata Gerasimov saat menggelar jumpa pers di Moskow, seperti dilansir Spuntik pada Rabu (5/12).
Gerasimov kemudian mengatakan, pembentukan lapangan radar yang kuat di dekat perbatasan Rusia telah selesai. Hal ini, lanjut Gerasimov membuat Rusia dapat mendeteksi rudal balistik dari semua arah.
Pernyataan itu datang setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengirim ultimatum kepada Rusia untuk mematuhi perjanjian kontrol senjata nuklir dalam tempo 60 hari. Pompeo menyatakan, hanya Moskow yang bisa menyelamatkan perjanjian yang diteken pada masa Perang Dingin itu.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Gerasimov menyebut penyebab utama memburuknya situasi dunia adalah keinginan AS untuk mempertahankan dominasianya dan menendang semua negara yang berusaha menjadi saingan mereka.
"Salah satu faktor perusan utama yang membuat situasi internasional semakin buruk adalah kegiatan AS yang bertujuan mempertahankan peran dominan AS di dunia dan mengeluarkan negara-negara lain dari persaingan," ungkapnya.
Dia menekankan bahwa untuk tujuan ini Washington dan sekutu-sekutunya mengambil langkah-langkah untuk menekan Rusia dan mendiskreditkan perannya dalam urusan internasional.
"Sebagai profesional militer, Anda harus memahami bahwa bukan wilayah AS, tetapi negara-negara yang mengakomodasi sistem jarak menengah dan jarak pendek rudal AS yang akan menjadi sasaran langkah-langkah responsif Rusia," kata Gerasimov saat menggelar jumpa pers di Moskow, seperti dilansir Spuntik pada Rabu (5/12).
Gerasimov kemudian mengatakan, pembentukan lapangan radar yang kuat di dekat perbatasan Rusia telah selesai. Hal ini, lanjut Gerasimov membuat Rusia dapat mendeteksi rudal balistik dari semua arah.
Pernyataan itu datang setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengirim ultimatum kepada Rusia untuk mematuhi perjanjian kontrol senjata nuklir dalam tempo 60 hari. Pompeo menyatakan, hanya Moskow yang bisa menyelamatkan perjanjian yang diteken pada masa Perang Dingin itu.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Gerasimov menyebut penyebab utama memburuknya situasi dunia adalah keinginan AS untuk mempertahankan dominasianya dan menendang semua negara yang berusaha menjadi saingan mereka.
"Salah satu faktor perusan utama yang membuat situasi internasional semakin buruk adalah kegiatan AS yang bertujuan mempertahankan peran dominan AS di dunia dan mengeluarkan negara-negara lain dari persaingan," ungkapnya.
Dia menekankan bahwa untuk tujuan ini Washington dan sekutu-sekutunya mengambil langkah-langkah untuk menekan Rusia dan mendiskreditkan perannya dalam urusan internasional.
(esn)