Rusia Berencana Jual Senjata Canggih ke Argentina
A
A
A
BUENOS AIRES - Duta Besar Rusia untuk Argentina, Dmitry Feoktistov mengatakan, Moskow siap menjual senjata canggih ke Argentina tanpa prakondisi politik. Namun, dia menyebut situasi ekonomi saat ini di negara Amerika Latin itu memperlambat perkembangan kerja sama militer kedua negara.
"Ketika Argentina siap, kami akan mengirim senjata Rusia paling canggih ke mana pun tanpa prakondisi politik, seperti yang dilakukan beberapa negara," kata Feoktistov, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (4/12).
Menurut Feoktistov, pemerintah Argentina percaya tidak dapat mengeluarkan uang untuk militer ketika tidak ada indikasi ancaman militer terhadap. Pada saat yang sama, lanjut Feoktistov, personel militer menegaskan bahwa pasukan bersenjata negara itu membutuhkan modernisasi.
"Kerja sama militer bisa berkembang lebih baik di atas segalanya, untuk situasi ekonomi saat ini di Argentina," ungkapnya.
Feoktistov mengatakan, tidak adanya Duta Besar Argentina yang mendampingi kepala negara asing pada pertemuan G20 minggu lalu di Buenos Aires sebagai contoh adanya masalah keuangan di Argentina.
Diplomat itu menjelaskan, bahwa seorang Duta Besar di suatu negara biasanya akan mengikuti Presiden negara tempat dia ditempatkan dalam beberapa ajang internasional. "Tidak ada satu pun Duta Besar [Argentina] dari negara manapun yang datang ke sini karena masalah keuangan," tukasnya.
"Ketika Argentina siap, kami akan mengirim senjata Rusia paling canggih ke mana pun tanpa prakondisi politik, seperti yang dilakukan beberapa negara," kata Feoktistov, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (4/12).
Menurut Feoktistov, pemerintah Argentina percaya tidak dapat mengeluarkan uang untuk militer ketika tidak ada indikasi ancaman militer terhadap. Pada saat yang sama, lanjut Feoktistov, personel militer menegaskan bahwa pasukan bersenjata negara itu membutuhkan modernisasi.
"Kerja sama militer bisa berkembang lebih baik di atas segalanya, untuk situasi ekonomi saat ini di Argentina," ungkapnya.
Feoktistov mengatakan, tidak adanya Duta Besar Argentina yang mendampingi kepala negara asing pada pertemuan G20 minggu lalu di Buenos Aires sebagai contoh adanya masalah keuangan di Argentina.
Diplomat itu menjelaskan, bahwa seorang Duta Besar di suatu negara biasanya akan mengikuti Presiden negara tempat dia ditempatkan dalam beberapa ajang internasional. "Tidak ada satu pun Duta Besar [Argentina] dari negara manapun yang datang ke sini karena masalah keuangan," tukasnya.
(esn)