China Serukan Stop Pernikahan Mewah Bermahar Mobil hingga Rumah

Senin, 03 Desember 2018 - 17:32 WIB
China Serukan Stop Pernikahan Mewah Bermahar Mobil hingga Rumah
China Serukan Stop Pernikahan Mewah Bermahar Mobil hingga Rumah
A A A
BEIJING - Pemerintah China menyerukan "reformasi komprehensif" dengan mengakhiri praktik pesta pernikahan mewah dengan mahar yang berlebihan seperti mobil dan rumah. Di negara itu, mahar mewah biasanya dibayarkan keluarga mempelai pria kepada orang tua pengantin perempuan.

Seruan diakhirinya praktik pernikahan mewah disampaikan Kementerian Urusan Sipil.

Pada sebuah konferensi tentang reformasi pernikahan, pejabat dari kementerian tersebut mengatakan pernikahan harus lebih mencerminkan nilai-nilai dan tujuan negara serta menerapkan "Xi Jinping Thought," ideologi politik presiden yang banyak dipuji.

Kementerian tersebut mengatakan praktik pernikahan saat ini merupakan cerminan dari "penyembahan uang yang merajalela".

Seruan tersebut muncul secara khusus ditujukan untuk daerah pedesaan, di mana biaya pernikahan telah meroket selama dua dekade terakhir. Menurut kementerian itu, lembaga pemerintah di akar rumput dan komite lokal yang mengelola pernikahan serta pemakaman di daerah pedesaan akan diminta untuk mengelolanya dengan etika yang sesuai.

Setelah puluhan tahun menjalankan kontrol populasi, jumlah pria di China saat ini sekitar 30 juta lebih daripada perempuan. Kurangnya jumlah perempuan dianggap ikut mendorong kenaikan biaya mahar atau dikenal sebagai "harga pengantin".

"Harga pengantin" di daerah pedesaan seringkali puluhan kali lebih banyak daripada pendapatan tahunan mereka. Mengutip laporan The Guardian, Senin (3/12/2018), keluarga pengantin pria dapat menuntut tidak hanya uang tunai, tetapi perhiasan, mobil, rumah dan banyak lagi hadiah yang lain.

Di Da'anliu, sebuah desa pertanian di provinsi Hubei di mana sebagian besar penduduk setempat berpendapatan sekitar 20.000 yuan (USD2.800) per tahun, "harga pengantin" telah mencapai lebih dari 200.000 yuan (hampir USD30.000).

Namun, pejabat setempat kini menerapkan aturan sejak bulan Agustus bahwa siapa pun membayar mahar lebih dari 20.000 yuan akan menghadapi tuduhan melakukan perdagangan manusia.

"Harga pengantin", penting untuk status kedua keluarga. Menurut laporan media lokal, CCTV, di Provinsi Shandong pada tahun 2016, hadiah pernikahan biasanya satu set anting-anting emas, dan sebuah kalung emas, sebuah rumah, sebuah mobil, dan uang tunai 150.050 yuan (USD 21.500).

“(Kami akan) merampas keuntungan dari lembaga akar rumput di daerah pedesaan karena menetapkan pedoman pada proses pernikahan dan jumlah hadiah uang tunai. Mereka akan distandarisasi dalam bentuk konvensi penduduk desa dan dilaksanakan oleh komite pernikahan dan pemakaman," kata Yang Zongtao, pejabat dari Urusan Sosial Kementerian terkait.

Pihak berwenang setempat akan didesak untuk menyediakan upacara pendaftaran pernikahan secara pribadi yang dipersonalisasi untuk mencegah orang-orang beralih ke perayaan pernikahan mewah.

Tetapi, pakar meragukan kebijakan pemerintah bisa mengubah sikap orang-orang di desa.

"Ritual tradisional ini, yang telah dipraktikkan selama bertahun-tahun dan yang telah menjadi lebih populer, tidak dapat dengan mudah dilarang oleh perintah administratif," kata Xu Anqi, pakar dari Akademi Ilmu Sosial Shanghai.

Komite pernikahan dan pemakaman, yang dibuat di daerah pedesaan dalam beberapa tahun terakhir untuk memberantas ritual yang sia-sia, tidak akan menjadi solusi yang efektif. Alasannya, kata Xu, banyak lembaga akar rumput bertindak lamban.

“Untuk mengubah kebiasaan lama ini, terutama bergantung pada pendidikan publik dan promosi konsep-konsep baru serta cara-cara baru. Media seharusnya tidak terlalu mempublikasikan pernikahan selebriti, dan selebritis memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing publik,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)