Din Syamsuddin Dapat Medali dan Lencana Emas dari Uni Emirat Arab
A
A
A
JAKARTA - Tokoh Muslim terkemuka Indonesia, Profesor Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin (Din Syamsuddin) memperoleh penghargaan dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berupa Medali Pengabdian Masyarakat (Midaliyyat Khidmat al-Mujtama').
Mantan Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban itu juga mendapat lencana emas. Penghargaan diserahkan oleh Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, Wakil Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri sekaligus Putra Mahkota Abu Dhabi.
Penghargaan diberikan di Abu Dhabi, pada 19 November 2018. Din Syamsuddin diundang ke Abu Dhabi utk menghadiri konferensi Interfaith Alliance for Safer Community (Aliansi Lintas-Iman untuk Komunitas yang Lebih Aman).
UAE menjadi tuan rumah konferensi pertama yang berlangsung pada 19-20 November tersebut sebagai pengakuan atas peran utama negara dalam mempromosikan toleransi dan dialog antaragama.
Forum itu menampung 450 tamu termasuk para pemimpin agama, LSM dan kepala industri untuk membahas tantangan sosial yang sedang berlangsung. Forum tersebut juga untuk mengembangkan solusi komprehensif guna melindungi pemuda dari kejahatan siber (cybercrime).
Forum Interfaith Alliance for Safer Community adalah perluasan dari Child Dignity in the Digital World Congress yang diadakan pada bulan Oktober 2017 di Vatikan dan menghasilkan "Deklarasi Roma" yang didukung oleh Paus Fransiskus.
Selama kongres itu, UEA diidentifikasi karena reputasinya untuk toleransi, dan diajak berkonsultasi menjadi tuan rumah sebuah forum internasional untuk menyoroti komitmennya guna mengembangkan dialog antaragama. Upaya-upaya ini menghasilkan pembentukan Interfaith Alliance for Safer Community yang akan memiliki kegiatan pertama tentang penanganan masalah martabat anak secara online.
Forum internasional ini didukung oleh Al Azhar, dan diselenggarakan dalam kemitraan dengan sejumlah entitas dan organisasi global termasuk Unicef, The Child Dignity Alliance, Arigatou International, The Global Network of Religions for Children, End Violence Against Children, Religions for Peace International, WePROTECT Global Alliance, The Center for Child Protection of the Pontifical Gregorian University, Al Azhar University, World Vision International, dan Shanti Ashram and International Justice Mission.
Hari kedua forum, yang bertepatan dengan "Hari Anak Universal," fokus pada "seruan untuk bertindak". Hari kedua forum ini berlangsung di Wa'hat Al Karama yang dihadiri para tokoh agama dunia, salah satunya Profesor Dr Ahmad Al-Tayyeb (Imam Besar Al-Azhar).
Mantan Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban itu juga mendapat lencana emas. Penghargaan diserahkan oleh Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, Wakil Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri sekaligus Putra Mahkota Abu Dhabi.
Penghargaan diberikan di Abu Dhabi, pada 19 November 2018. Din Syamsuddin diundang ke Abu Dhabi utk menghadiri konferensi Interfaith Alliance for Safer Community (Aliansi Lintas-Iman untuk Komunitas yang Lebih Aman).
UAE menjadi tuan rumah konferensi pertama yang berlangsung pada 19-20 November tersebut sebagai pengakuan atas peran utama negara dalam mempromosikan toleransi dan dialog antaragama.
Forum itu menampung 450 tamu termasuk para pemimpin agama, LSM dan kepala industri untuk membahas tantangan sosial yang sedang berlangsung. Forum tersebut juga untuk mengembangkan solusi komprehensif guna melindungi pemuda dari kejahatan siber (cybercrime).
Forum Interfaith Alliance for Safer Community adalah perluasan dari Child Dignity in the Digital World Congress yang diadakan pada bulan Oktober 2017 di Vatikan dan menghasilkan "Deklarasi Roma" yang didukung oleh Paus Fransiskus.
Selama kongres itu, UEA diidentifikasi karena reputasinya untuk toleransi, dan diajak berkonsultasi menjadi tuan rumah sebuah forum internasional untuk menyoroti komitmennya guna mengembangkan dialog antaragama. Upaya-upaya ini menghasilkan pembentukan Interfaith Alliance for Safer Community yang akan memiliki kegiatan pertama tentang penanganan masalah martabat anak secara online.
Forum internasional ini didukung oleh Al Azhar, dan diselenggarakan dalam kemitraan dengan sejumlah entitas dan organisasi global termasuk Unicef, The Child Dignity Alliance, Arigatou International, The Global Network of Religions for Children, End Violence Against Children, Religions for Peace International, WePROTECT Global Alliance, The Center for Child Protection of the Pontifical Gregorian University, Al Azhar University, World Vision International, dan Shanti Ashram and International Justice Mission.
Hari kedua forum, yang bertepatan dengan "Hari Anak Universal," fokus pada "seruan untuk bertindak". Hari kedua forum ini berlangsung di Wa'hat Al Karama yang dihadiri para tokoh agama dunia, salah satunya Profesor Dr Ahmad Al-Tayyeb (Imam Besar Al-Azhar).
(mas)