India Kini Memiliki Rumah Sakit Khusus untuk Gajah
A
A
A
MATHURA - Di rumah sakit pertama untuk gajah di India, Asha meletakkan kaki depannya di bangku saat seorang dokter hendak melakukan pemeriksaan terhadap kakinya yang luka.
Asha berumur 49 tahun itu merupakan salah satu gajah yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut. Para pengunjung lain tampak sedang merekam aktivitas pemeriksaan itu dengan smartphone. Selain untuk merawat gajah-gajah, para turis tertarik mengunjungi rumah sakit itu karena pemandangan yang sangat unik di sana.
Fasilitas yang baru dibuka pekan lalu di negara bagian Uttar Pradesh itu memiliki sejumlah peralatan canggih, seperti sinar X, citra panas, ultrasonografi, penenang, dan tempat karantina. Kehadiran fasilitas itu pun menjadi daya tarik masyarakat di India. Gajah sejak lama menjadi bagian penting dari budaya India.
Gajah sering tampil di berbagai festival serta berbagai acara di wilayah selatan India itu. Hewan itu juga digunakan sebagai daya tarik wisatawan di sejumlah bangunan benteng dan istana di wilayah utara dan barat India. Rumah sakit itu secara resmi dibuka pada Jumat (16/11) di Kota Mathura di lahan seluas 12.000 kaki persegi.
Fasilitas itu didesain untuk merawat gajah-gajah yang sakit atau terluka. “Saya pikir dengan membangun satu rumah sakit, kita menekankan fakta bahwa gajah-gajah perlu kebijakan kesejahteraan seperti binatang lainnya,” ungkap Geeta Seshamani, co-founder Wildlife SOS yang turut mendukung berdirinya rumah sakit itu.
Geeta menambahkan, “Gajah-gajah yang dikurung itu tidak boleh hanya dimanfaatkan, tapi harus dihormati sesuai kebutuhan binatang jika Anda menggunakan binatang itu.” Meski gajah-gajah itu dianggap sebagai simbol budaya dan religius di India, binatang itu sering mengalami perlakuan buruk oleh pawang yang tak berpendidikan serta sering mati akibat tersengat listrik, diburu, tertabrak kereta, dan keracunan.
Populasi gajah turun menjadi 27.312 ekor pada 2017 dari 29.391-30.711 ekor pada 2012 sesuai dengan data pemerintah. Ratusan gajah di penjuru India yang mencakup lebih dari setengah populasi gajah Asia dimasukkan ke kerangkeng dan kait logam tajam sering digunakan untuk membuat gajah mengikuti perintah pawang.
Rumah sakit yang terletak di tepi Sungai Yamuna itu dekat dengan pusat perawatan dan konservasi gajah yang dikelola Wildlife SOS dan kini menjadi tempat tinggal bagi 22 gajah. Turis asal Australia, Elizabeth Ritson, mengaku senang saat ini ada rumah sakit yang dikhususkan untuk gajah di India.
“Lihat mereka, mereka jauh lebih bahagia dan saat Anda melihat penyiksaan yang mereka alami, belenggu mengerikan yang dipasang di kaki mereka dan melihat mereka semua sembuh, itu benar-benar bagus,” tutur dia pada kantor berita Reuters.
Asha berumur 49 tahun itu merupakan salah satu gajah yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut. Para pengunjung lain tampak sedang merekam aktivitas pemeriksaan itu dengan smartphone. Selain untuk merawat gajah-gajah, para turis tertarik mengunjungi rumah sakit itu karena pemandangan yang sangat unik di sana.
Fasilitas yang baru dibuka pekan lalu di negara bagian Uttar Pradesh itu memiliki sejumlah peralatan canggih, seperti sinar X, citra panas, ultrasonografi, penenang, dan tempat karantina. Kehadiran fasilitas itu pun menjadi daya tarik masyarakat di India. Gajah sejak lama menjadi bagian penting dari budaya India.
Gajah sering tampil di berbagai festival serta berbagai acara di wilayah selatan India itu. Hewan itu juga digunakan sebagai daya tarik wisatawan di sejumlah bangunan benteng dan istana di wilayah utara dan barat India. Rumah sakit itu secara resmi dibuka pada Jumat (16/11) di Kota Mathura di lahan seluas 12.000 kaki persegi.
Fasilitas itu didesain untuk merawat gajah-gajah yang sakit atau terluka. “Saya pikir dengan membangun satu rumah sakit, kita menekankan fakta bahwa gajah-gajah perlu kebijakan kesejahteraan seperti binatang lainnya,” ungkap Geeta Seshamani, co-founder Wildlife SOS yang turut mendukung berdirinya rumah sakit itu.
Geeta menambahkan, “Gajah-gajah yang dikurung itu tidak boleh hanya dimanfaatkan, tapi harus dihormati sesuai kebutuhan binatang jika Anda menggunakan binatang itu.” Meski gajah-gajah itu dianggap sebagai simbol budaya dan religius di India, binatang itu sering mengalami perlakuan buruk oleh pawang yang tak berpendidikan serta sering mati akibat tersengat listrik, diburu, tertabrak kereta, dan keracunan.
Populasi gajah turun menjadi 27.312 ekor pada 2017 dari 29.391-30.711 ekor pada 2012 sesuai dengan data pemerintah. Ratusan gajah di penjuru India yang mencakup lebih dari setengah populasi gajah Asia dimasukkan ke kerangkeng dan kait logam tajam sering digunakan untuk membuat gajah mengikuti perintah pawang.
Rumah sakit yang terletak di tepi Sungai Yamuna itu dekat dengan pusat perawatan dan konservasi gajah yang dikelola Wildlife SOS dan kini menjadi tempat tinggal bagi 22 gajah. Turis asal Australia, Elizabeth Ritson, mengaku senang saat ini ada rumah sakit yang dikhususkan untuk gajah di India.
“Lihat mereka, mereka jauh lebih bahagia dan saat Anda melihat penyiksaan yang mereka alami, belenggu mengerikan yang dipasang di kaki mereka dan melihat mereka semua sembuh, itu benar-benar bagus,” tutur dia pada kantor berita Reuters.
(don)