AS Berharap Rusia Izinkan Israel Serang Basis Iran di Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Suriah mengatakan, Washington berharap Rusia akan mengizinkan pasukan Israel untuk basis militer Iran di wilayah Suriah, setelah pengiriman sistem pertahanan udara S-300 ke negara itu.
Jeffrey menuturkan, Israel memiliki kepentingan untuk menghancurkan basis militer Iran yang berada di Suriah. Alasanya, keberadaan militer Iran di Suriah memberikan ancaman serius terhadap keamanan Israel.
"Rusia telah permisif, dalam konsultasi dengan Israel, tentang serangan Israel terhadap target Iran di dalam Suriah. Kami tentu berharap bahwa pendekatan permisif akan terus berlanjut," kata Jeffrey dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/11).
"Israel memiliki kepentingan eksistensial dalam menghalangi Iran untuk menyebarkan sistem proyeksi kekuasaan jarak jauh, di dalam Suriah untuk digunakan melawan Israel. Kami memahami kepentingan eksistensial dan kami mendukung Israel," sambungnya.
Dia lalu menuuturkan, insiden Il-20, merujuk pada pesawat Rusia yang ditembak jatuh saat Israel menyerang Suriah, telah menggarisbawahi risiko yang terkait dengan keberadaan sejumlah kekuatan militer di satu lokasi pertempuran.
Jeffrey menambahkan AS memiliki tujuan untuk memajukan solusi politik dari konflik di Suriah dan memastikan semua militer asing, selain Rusia, keluar dari Suriah.
"Orang-orang Rusia, yang pernah ada di sana sebelumnya, pada kenyataannya tidak akan mundur, tetapi Anda memiliki empat kekuatan militer luar lainnya, Israel, Turki, Iran, dan Amerika, semuanya beroperasi di dalam Suriah saat ini. Ini adalah situasi berbahaya," tukasnya.
Jeffrey menuturkan, Israel memiliki kepentingan untuk menghancurkan basis militer Iran yang berada di Suriah. Alasanya, keberadaan militer Iran di Suriah memberikan ancaman serius terhadap keamanan Israel.
"Rusia telah permisif, dalam konsultasi dengan Israel, tentang serangan Israel terhadap target Iran di dalam Suriah. Kami tentu berharap bahwa pendekatan permisif akan terus berlanjut," kata Jeffrey dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/11).
"Israel memiliki kepentingan eksistensial dalam menghalangi Iran untuk menyebarkan sistem proyeksi kekuasaan jarak jauh, di dalam Suriah untuk digunakan melawan Israel. Kami memahami kepentingan eksistensial dan kami mendukung Israel," sambungnya.
Dia lalu menuuturkan, insiden Il-20, merujuk pada pesawat Rusia yang ditembak jatuh saat Israel menyerang Suriah, telah menggarisbawahi risiko yang terkait dengan keberadaan sejumlah kekuatan militer di satu lokasi pertempuran.
Jeffrey menambahkan AS memiliki tujuan untuk memajukan solusi politik dari konflik di Suriah dan memastikan semua militer asing, selain Rusia, keluar dari Suriah.
"Orang-orang Rusia, yang pernah ada di sana sebelumnya, pada kenyataannya tidak akan mundur, tetapi Anda memiliki empat kekuatan militer luar lainnya, Israel, Turki, Iran, dan Amerika, semuanya beroperasi di dalam Suriah saat ini. Ini adalah situasi berbahaya," tukasnya.
(esn)