China Pamer CM-401, Rudal Penghancur Kapal Perang AS Sekali Tembak
A
A
A
ZHUHAI - China menampilkan rudal anti-kapal hipersonik baru yang diklaim mampu menghancurkan kapal perang Amerika Serikat (AS) dalam sekali tembak. Misil baru yang dinamai CM-401 itu dipamerkan dalam Zhuhai Air Show.
Senjata anti-kapal CM-410 dipamerkan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) di saat militer Beijing dan Washington sedang bersitegang.
"Sistem ini ditujukan untuk serangan cepat dan presisi terhadap kapal ukuran sedang, gugus tugas angkatan laut, dan fasilitas lepas pantai," kata pihak perwakilan CASIC kepada IHS Jane, yang dikutip Kamis (8/11/2018).
Media pro-pemerintah Beijing, Global Times, yang mengutip siaran pers dari perusahaan produsen senjata itu, melaporkan bahwa rudal CM-401 dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan kira-kira enam kali kecepatan suara.
Kecepatan dan pola penerbangan yang tidak dapat diprediksi memungkinkannya melalui perubahan di tengah-tengah penerbangan ke lintasan yang membuat misil jauh lebih sulit untuk diintersepsi atau dicegat.
"Senjata itu memiliki potensi menghancurkan kapal musuh dengan satu serangan," bunyi laporan media China tersebut, mengutip seorang ahli militer China.
Misil yang memiliki jangkauan maksimum 180 mil itu dapat diluncurkan dari peluncur berbasis pantai atau dari canister peluncuran berbasis kapal. Kapal perusak Tipe 055 baru milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berpotensi dilengkapi misil CM-401. The National Interest memprediksi, misil yang akan jadi senjata kapal itu adalah varian CM-401 untuk jarak jauh.
"Negara ini akan memiliki pencegahan lebih besar terhadap serangan laut yang bermusuhan, terutama dari kapal-kapal besar seperti kapal induk," lanjut laporan Global Times.
Selain CM-401, sistem anti-kapal China lainnya adalah rudal DF-21D dan DF-26, juga rudal jelajah anti-kapal supersonik YJ-12 dan YJ-18 dan beberapa rudal jelajah subsonik.
Pengembangan platform senjata tempur hipersonik merupakan kemajuan yang berpotensi mengkhawatirkan dalam teknologi anti-access, area-denial (A2/AD), tantangan yang konsisten untuk militer AS.
Senjata anti-kapal CM-410 dipamerkan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) di saat militer Beijing dan Washington sedang bersitegang.
"Sistem ini ditujukan untuk serangan cepat dan presisi terhadap kapal ukuran sedang, gugus tugas angkatan laut, dan fasilitas lepas pantai," kata pihak perwakilan CASIC kepada IHS Jane, yang dikutip Kamis (8/11/2018).
Media pro-pemerintah Beijing, Global Times, yang mengutip siaran pers dari perusahaan produsen senjata itu, melaporkan bahwa rudal CM-401 dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan kira-kira enam kali kecepatan suara.
Kecepatan dan pola penerbangan yang tidak dapat diprediksi memungkinkannya melalui perubahan di tengah-tengah penerbangan ke lintasan yang membuat misil jauh lebih sulit untuk diintersepsi atau dicegat.
"Senjata itu memiliki potensi menghancurkan kapal musuh dengan satu serangan," bunyi laporan media China tersebut, mengutip seorang ahli militer China.
Misil yang memiliki jangkauan maksimum 180 mil itu dapat diluncurkan dari peluncur berbasis pantai atau dari canister peluncuran berbasis kapal. Kapal perusak Tipe 055 baru milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berpotensi dilengkapi misil CM-401. The National Interest memprediksi, misil yang akan jadi senjata kapal itu adalah varian CM-401 untuk jarak jauh.
"Negara ini akan memiliki pencegahan lebih besar terhadap serangan laut yang bermusuhan, terutama dari kapal-kapal besar seperti kapal induk," lanjut laporan Global Times.
Selain CM-401, sistem anti-kapal China lainnya adalah rudal DF-21D dan DF-26, juga rudal jelajah anti-kapal supersonik YJ-12 dan YJ-18 dan beberapa rudal jelajah subsonik.
Pengembangan platform senjata tempur hipersonik merupakan kemajuan yang berpotensi mengkhawatirkan dalam teknologi anti-access, area-denial (A2/AD), tantangan yang konsisten untuk militer AS.
(mas)