Pria Inggris Tewas Digigit Ular Laut di Australia
A
A
A
SYDNEY - Seorang pria Inggris tewas setelah digigit oleh ular laut saat bekerja di kapal pukat ikan lepas pantai Northern Territory. Polisi Northern Territory mengatakan, pria berusia 23 tahun itu digigit ketika menarik jaring sekitar jam 12:00 waktu setempat pada hari Kamis, sekitar 70 mil laut selatan Groote Eylandt.
Seorang awak helikopter CareFlight dan kapal-kapal di daerah itu bergegas untuk membantu tetapi tidak dapat menyelamatkannya.
Craig Garraway dari St John Ambulance mengatakan ada sedikit layanan darurat yang bisa dilakukan untuk membantu pria itu.
"Kapal pukat dari Groote Eylandt melaporkan bahwa salah seorang pria awak mereka digigit ular laut," kata Garraway.
"Klinik kesehatan dan polisi Groote Island menanggapi laporan kapal pukat itu, tapi sayangnya laki-laki itu meninggal pada suatu titik kemarin sore," imbuhnya seperti dikutip dari ABC.net.au, Jumat (5/10/2018).
Pria itu dinyatakan tewas setelah kapal pukat tiba di kota Borroloola di Teluk Carpentaria.
Komisi Tinggi Inggris telah diberitahu tentang kematian pria itu. Sementara pihak kepolisian sedang menyelidiki dan pemeriksaan mayat akan dilakukan.
NT WorkSafe mengatakan dalam sebuah pernyataan telah diberitahu tentang kematian pria itu dan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Ini bukan kematian pertama yang melibatkan seorang pria Inggris di atas kapal nelayan Australia di utara.
Ryan Donoghue (20) tersengat listrik pada kapal pukat udang di Teluk Carpentaria pada November 2013.
Sedangkan awal tahun ini, nelayan asal Darwin, Peter Davis jarinya hampir diamputasi setelah digigit ular laut.
"Ular laut sama beracunnya jika tidak lebih beracun seperti tiger snakes dan ular western brown," kata anggota kehormatan Charles Michael University, Dr Michael Guinea.
Sementara ular laut jarang agresif di bawah air, jika tertangkap oleh nelayan Dr Guinea mengatakan memotong pancing bisa menjadi pilihan paling aman.
Siapa pun yang digigit ular laut harus membalut lukanya dan melumpuhkannya, sebelum mencari pertolongan medis dalam 24 hingga 48 jam, saran pihak berwenang.
Seorang awak helikopter CareFlight dan kapal-kapal di daerah itu bergegas untuk membantu tetapi tidak dapat menyelamatkannya.
Craig Garraway dari St John Ambulance mengatakan ada sedikit layanan darurat yang bisa dilakukan untuk membantu pria itu.
"Kapal pukat dari Groote Eylandt melaporkan bahwa salah seorang pria awak mereka digigit ular laut," kata Garraway.
"Klinik kesehatan dan polisi Groote Island menanggapi laporan kapal pukat itu, tapi sayangnya laki-laki itu meninggal pada suatu titik kemarin sore," imbuhnya seperti dikutip dari ABC.net.au, Jumat (5/10/2018).
Pria itu dinyatakan tewas setelah kapal pukat tiba di kota Borroloola di Teluk Carpentaria.
Komisi Tinggi Inggris telah diberitahu tentang kematian pria itu. Sementara pihak kepolisian sedang menyelidiki dan pemeriksaan mayat akan dilakukan.
NT WorkSafe mengatakan dalam sebuah pernyataan telah diberitahu tentang kematian pria itu dan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Ini bukan kematian pertama yang melibatkan seorang pria Inggris di atas kapal nelayan Australia di utara.
Ryan Donoghue (20) tersengat listrik pada kapal pukat udang di Teluk Carpentaria pada November 2013.
Sedangkan awal tahun ini, nelayan asal Darwin, Peter Davis jarinya hampir diamputasi setelah digigit ular laut.
"Ular laut sama beracunnya jika tidak lebih beracun seperti tiger snakes dan ular western brown," kata anggota kehormatan Charles Michael University, Dr Michael Guinea.
Sementara ular laut jarang agresif di bawah air, jika tertangkap oleh nelayan Dr Guinea mengatakan memotong pancing bisa menjadi pilihan paling aman.
Siapa pun yang digigit ular laut harus membalut lukanya dan melumpuhkannya, sebelum mencari pertolongan medis dalam 24 hingga 48 jam, saran pihak berwenang.
(ian)