Israel Ledek Jet Tempur Buatan Iran, Disebut Jiplak F-5 AS
A
A
A
TEL AVIV - Israel meledek pesawat jet tempur terbaru Iran, Kowsar, yang diklaim Teheran sebagai pesawat tempur canggih generasi keempat produksi dalam negeri. Menurut Tel Aviv, pesawat yang dipamerkan Teheran itu jiplakan pesawat F-5 Amerika Serikat (AS) yang telah usang.
Para analis sebelumnya menilai ada kesamaan antara pesawat Kowsar dan jet tempur F-5, yang dibuat oleh Northrop-Grumman pada 1950-an.
"Rezim Iran memperkenalkan pesawat Kowsar dan mengklaim bahwa itu adalah jet tempur Iran pertama 100 persen buatan lokal," kata Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Ini dibanggakan tentang kemampuan ofensifnya. Tapi saya segera memperhatikan bahwa ini adalah pesawat tempur Amerika yang sangat tua (dibuat pada tahun 1950-an). Ini dari kelas jet F-5 yang belum digunakan selama beberapa dekade," lanjut Gendelmen, yang menuliskan komentar dalam bahasa Arab di Twitter via akun @ofirgendelman.
F-5 AS dijual ke Iran pada tahun 1960 dan pertama kali memasuki operasi di Angkatan Udara Iran pada tahun 1965. Di Barat, jet-jet tempuur F-5 sebagian besar digunakan untuk tujuan pelatihan.
Pada tahun 2013, Israel pernah meledek Iran ketika meluncurkan jet tempur domestiknya, Qaher F-313, yang dianggap pesawat palsu. Ledekan itu diperkuat dengan penilaian para ahli Barat yang menduga pesawat itu merupakan pesawat plastik yang terlalu kecil untuk terbang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iran memperkenalkan pesawat Kowsar yang diklaim sebagai jet tempur generasi keempat dalam sebuah pameran pertahanan di Teheran pada hari Selasa. Menurut kantor berita Tasnim, jet tempur Kowsar dilengkapi sistem avionik canggih dan radar multi-fungsi.
Media Teheran itu juga membanggakan Kowsar sebagai pesawat yang 100 persen buatan dalam negeri.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan langkah Teheran memperkenalkan jet tempur baru itu sebagai "reaksi alami terhadap krisis ekonomi".
"Orang-orang Iran merasa sangat tertekan oleh sanksi AS yang berlanjut dan sebagai reaksi mereka keluar dengan hal-hal ini, tetapi kami juga tidak boleh mengabaikannya," kata Lieberman kepada wartawan, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (22/8/2018).
Para analis sebelumnya menilai ada kesamaan antara pesawat Kowsar dan jet tempur F-5, yang dibuat oleh Northrop-Grumman pada 1950-an.
"Rezim Iran memperkenalkan pesawat Kowsar dan mengklaim bahwa itu adalah jet tempur Iran pertama 100 persen buatan lokal," kata Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Ini dibanggakan tentang kemampuan ofensifnya. Tapi saya segera memperhatikan bahwa ini adalah pesawat tempur Amerika yang sangat tua (dibuat pada tahun 1950-an). Ini dari kelas jet F-5 yang belum digunakan selama beberapa dekade," lanjut Gendelmen, yang menuliskan komentar dalam bahasa Arab di Twitter via akun @ofirgendelman.
F-5 AS dijual ke Iran pada tahun 1960 dan pertama kali memasuki operasi di Angkatan Udara Iran pada tahun 1965. Di Barat, jet-jet tempuur F-5 sebagian besar digunakan untuk tujuan pelatihan.
Pada tahun 2013, Israel pernah meledek Iran ketika meluncurkan jet tempur domestiknya, Qaher F-313, yang dianggap pesawat palsu. Ledekan itu diperkuat dengan penilaian para ahli Barat yang menduga pesawat itu merupakan pesawat plastik yang terlalu kecil untuk terbang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iran memperkenalkan pesawat Kowsar yang diklaim sebagai jet tempur generasi keempat dalam sebuah pameran pertahanan di Teheran pada hari Selasa. Menurut kantor berita Tasnim, jet tempur Kowsar dilengkapi sistem avionik canggih dan radar multi-fungsi.
Media Teheran itu juga membanggakan Kowsar sebagai pesawat yang 100 persen buatan dalam negeri.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan langkah Teheran memperkenalkan jet tempur baru itu sebagai "reaksi alami terhadap krisis ekonomi".
"Orang-orang Iran merasa sangat tertekan oleh sanksi AS yang berlanjut dan sebagai reaksi mereka keluar dengan hal-hal ini, tetapi kami juga tidak boleh mengabaikannya," kata Lieberman kepada wartawan, seperti dikutip Times of Israel, Rabu (22/8/2018).
(mas)