Idul Adha, Afghanistan Umumkan Gencatan Senjata dengan Taliban
A
A
A
KABUL - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengumumkan gencatan senjata dengan gerilyawan Taliban mulai hari Senin esok untuk menandai libur Idul Adha. Pengumuman ini dilakukan di tengah pertempuran sengit terjadi selama beberapa hari terakhir di pusat kota Ghazni.
"Gencatan senjata bersyarat akan dimulai besok dan akan terus berlanjut selama Taliban menjaga dan menghormatinya," katanya dalam upacara Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul.
"Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan untuk perdamaian yang bertahan lama dan nyata," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/8/2018).
Seorang pejabat senior di kantor Ghani mengatakan gencatan senjata "bersyarat" akan berlangsung selama tiga bulan.
Tidak segera jelas apakah Taliban telah menerima permintaan Ghani untuk gencatan senjata selama Idul Adha yang secara resmi dimulai pada hari Selasa.
Bulan ini, Taliban melakukan pertempuran sengit dengan pasukan Afghanistan untuk mengendalikan kota penting Ghazni yang strategis.
Setidaknya 150 tentara dan 95 warga sipil tewas dalam pengepungan selama lima hari. Pengepungan baru berkurang pekan lalu ketika tentara Afghanistan yang didukung pasukan AS mengusir kembali pemberontak bersenjata berat.
Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menguasai lebih dari setengah Afghanistan.
Ledakan, serangan bunuh diri dan bentrokan antara militan garis keras Islam dan pasukan Afghanistan menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah tertinggi dalam dekade terakhir, PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Pengumuman gencatan senjata Ghani terbatas pada Taliban dan mengecualikan kelompok militan lain seperti Negara Islam (ISIS).
"Gencatan senjata bersyarat akan dimulai besok dan akan terus berlanjut selama Taliban menjaga dan menghormatinya," katanya dalam upacara Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul.
"Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan untuk perdamaian yang bertahan lama dan nyata," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/8/2018).
Seorang pejabat senior di kantor Ghani mengatakan gencatan senjata "bersyarat" akan berlangsung selama tiga bulan.
Tidak segera jelas apakah Taliban telah menerima permintaan Ghani untuk gencatan senjata selama Idul Adha yang secara resmi dimulai pada hari Selasa.
Bulan ini, Taliban melakukan pertempuran sengit dengan pasukan Afghanistan untuk mengendalikan kota penting Ghazni yang strategis.
Setidaknya 150 tentara dan 95 warga sipil tewas dalam pengepungan selama lima hari. Pengepungan baru berkurang pekan lalu ketika tentara Afghanistan yang didukung pasukan AS mengusir kembali pemberontak bersenjata berat.
Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menguasai lebih dari setengah Afghanistan.
Ledakan, serangan bunuh diri dan bentrokan antara militan garis keras Islam dan pasukan Afghanistan menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah tertinggi dalam dekade terakhir, PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Pengumuman gencatan senjata Ghani terbatas pada Taliban dan mengecualikan kelompok militan lain seperti Negara Islam (ISIS).
(ian)