Jet Pembom Tu-22M3M Rusia Bakal Bersenjata Rudal Hipersonik

Jum'at, 17 Agustus 2018 - 09:02 WIB
Jet Pembom Tu-22M3M...
Jet Pembom Tu-22M3M Rusia Bakal Bersenjata Rudal Hipersonik
A A A
KAZAN - Rusia meluncurkan jet pembom Tu-22M3M, pesawat modern modifikasi dari pembom supersonik klasik. Pesawat baru ini diklaim memiliki kecepatan dan jangkauan yang lebih besar dan akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik.

"Ini adalah pesawat yang benar-benar baru, dengan sistem yang benar-benar baru, kemampuan yang benar-benar baru, kekuatan dan ancaman bagi musuh potensial," kata kepala United Aircraft Corporation, Yuri Slyusar, saat peluncuran pesawat pada hari Kamis di pabriknya di sebelah barat daya Kazan.

Jet Tu-22M3M dirancang untuk menyerang target laut dan darat pada jarak hingga 2.200km (1.367 mil) menggunakan bom dan peluru kendali (rudal).

Pesawat yang dimodifikasi ke versi modern ini memiliki kokpit yang lebih nyaman, dapat melakukan perjalanan jarak yang lebih jauh, dan terbang lebih cepat karena mesinnya yang lebih kuat. Menurut produsennya, sekitar 80 persen sistem elektroniknya diperbarui.

Pesawat ini juga akan dilengkapi dengan persenjataan baru yang tangguh untuk mencocokkan kemampuannya. Menurut Senator Viktor Bondarev, pesawat ini akan dilengkapi dengan rudal jelajah anti-kapal jarak jauh terbaru, Kh-32, yang akan memungkinkannya menyerang kelompok angkatan laut yang besar.

Bondarev, yang memimpin Angkatan Udara Rusia di masa lalu, juga mengatakan bahwa pembom Tu-22M3M akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik di masa depan. Mengutip laporan Russia Today Jumat (17/8/2018), sumber-sumber militer Moskow mengatakan bahwa Tu-22M3M akan digunakan untuk menguji rudal hipersonik Kinzhal dan nantinya akan membawa empat rudal berbahaya tersebut.

Jet pembom baru ini akan menjalani pengujian ekstensif. Penerbangan pertamanya dijadwalkan pada bulan September nanti. Rusia berencana untuk memodernisasi hingga 30 pesawat pembom seperti itu pada 2020.

Tu-22M3 versi asli diciptakan pada tahun 1970-an. Jet tersebut pernah digunakan dalam serangan pemboman selama perang Soviet di Afghanistan dan operasi kontra-terorisme di Kaukasus Utara. Baru-baru ini, pesawat tipe itu juga dikerahkan di Suriah selama serangan terhadap target-target kelompok Islamic State atau ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)