Banjir Picu Malapetaka di India, 600 Tewas

Minggu, 29 Juli 2018 - 13:39 WIB
Banjir Picu Malapetaka...
Banjir Picu Malapetaka di India, 600 Tewas
A A A
NEW DELHI - Sekitar 600 orang tewas selama beberapa minggu terakhir, ratusan ribu rumah hanyut atau rusak parah, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal di enam negara bagian India. Pasalnya, hujan yang tak henti-henti menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.

Seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (29/7/2018), di India, bulan Juli hingga Agustus adalah musim hujan.

Stasiun televisi menunjukkan mobil dan kendaraan lain terjebak di jalan dengan air mengalir di atasnya. Insiden banjir menyerbu ke dalam kantor dan rumah dilaporkan dari berbagai tempat di seluruh negeri, termasuk beberapa bagian New Delhi dan kota tetangga Noida.

Menurut laporan media, yang paling parah terkena dampak adalah negara bagian Maharashtra di bagian barat daya yang telah menyaksikan hampir 140 kematian sejauh ini.

Mengutip angka yang diperoleh dari pusat tanggap darurat nasional, harian berbahasa Inggris "The Times of India" memuat laporan yang mengatakan bahwa 126 kematian dilaporkan dari negara bagian selatan Kerala, 116 dari negara bagian timur Benggala Barat, 70 dari negara bagian utara Uttar Pradesh, 52 dari negara bagian barat Gujarat dan 34 kematian dari negara bagian timur laut Assam.

Negara bagian Maharashtra sejauh ini menerima 99,30 milimeter curah hujan, sementara Kerala 1451,85 milimeter curah hujan, Assam mendapat 585,70 milimeter, Gujarat 449,92 milimeter dan Uttar Pradesh 171,10 milimeter.

Pemerintah India telah mengerahkan sebanyak 43 tim personil Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) untuk memberikan bantuan dan pertolongan di enam negara bagian yang terkena dampak banjir. Setiap tim NDRF terdiri dari setidaknya 45 personel.

Selain kematian manusia, banjir juga menyebabkan kematian hewan ternak bahkan ribuan hektar lahan pertanian terendam air hujan.

Sementara itu, sungai Yamuna yang melewati bagian Delhi mengalir di atas tanda bahaya. Menteri Utama Delhi, Arvind Kejriwal, mengadakan rapat kabinet untuk memeriksa situasi.

Semua departemen terkait di ibukota India berada dalam kondisi waspada tinggi untuk memerangi situasi jika ketinggian sungai naik lebih jauh, menyebabkan kerusakan pada daerah pemukiman di dekatnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0760 seconds (0.1#10.140)